Elorraine Zigfrids - Menikah

127 19 8
                                    

[ Elorra ]
Menikah

[ Elorra ]Menikah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

"Elorra ...." Oichi tersenyum di antara luasnya padang bunga. Desiran angin meniup rambut pekatnya. Sangat cantik, begitulah wujud wanita yang digambarkan. Iris mata kecoklatannya sayu, memandang lekat ke manik violet Elorra.

"Ibu?" Elorra tersenyum antusias.

"Kemarilah, ibu ingin mengatakan sesuatu."

"Sesuatu? Apakah mengenai ayah?"

"Bagaimana kau bisa tahu, Nak? Sepertinya bakat memprediksi ayahmu menurun ke putrinya juga ya." Nyonya Oichi tertawa kecil. "Baik-baik, ibu akan serius. Elorra putriku yang cantik, jika suatu saat kau dihadapkan kepada dua pilihan antara ayah dan kebaikan orang banyak, mana yang akan kau pilih?"

Elorra terdiam cukup lama. Pertanyaan sang ibu mudah dijawab. "Tentu saja ayah. Mengutamakan keluarga adalah tujuan utama Elorra."

Oichi menggeleng seraya tersenyum. "Tidak, Nak. Kau tidak memilih mereka. Keputusan dari hatimu lah yang akan menentukan."

"Suara hati? Tapi ibu, mendengarkan hati akan membuat kita lemah begitu kata ayah."

"Kehidupan tidak akan berwarna jika hati membusuk. Namun sebaliknya, kebahagiaan akan ada ketika hati dipenuhi kasih sayang. Suara hati tertanam dalam nadi setiap orang. Kami menyebutnya, nurani. Suara hangat yang menyaingi logika dan kewarasan pikiran. Sisi terdalam manusia. Elorra ... dengarkan suara hatimu. Pilihlah jalan yang menurutmu benar."

Setelah Oichi berucap, keberadaannya pun memudar. Cahaya mentari pagi bersinar terang---menembus masuk melalui jendela. Hangat disertai semilir angin pagi. Wanita itu mengerjapkan kedua matanya, hal pertama yang ia lihat adalah Jagger. Pria itu duduk tepat di sebelah ranjang, mengamatinya dalam diam seraya bersedekap dada.

"Selamat pagi, putri tidur." Jagger tersenyum seperti biasa, hanya saja terdapat raut kesal.

Elorra beranjak bangun, semalam ia memimpikan nasehat dari Oichi, tentu perkataan itu membuatnya berpikir ulang nengenai rencana pengeboman kapal bersama sang ayah. Ataukah jalan yang tengah ditempuhnya saat ini merupakan sebuah kesalahan besar?

Elorra membuang napas keras-keras, lalu menoleh cepat ke manik mata Jagger. "Apa yang kau lakukan di kamarku?"

"Menjagamu dalam tidur seraya menunggu anda bangun. Nona Elorra sudah lebih baik sekarang?" Jagger terkekeh lalu beranjak berdiri dari kursinya, mengitari kamar dengan santai.

"Tentu saja dan akan selalu baik." Elorra tersenyum anggun sebelum membiarkan kedua kakinya menyentuh lantai, seperti biasa ia menyempatkan diri melakukan olahraga kecil lalu beralih meminum secangkir teh yang ia tinggal semalam.

Le Wiston The SeasWhere stories live. Discover now