Epilog - Elorraine Zigfrids

97 10 9
                                    

[ Elorra ]
Epilog

Ayah, ada banyak cerita yang kau lewati setelah kepergianmu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ayah, ada banyak cerita yang kau lewati setelah kepergianmu. Paman berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati karena bukti yang tertera di jurnal Ayah.

Kicauan burung pagi terdengar merdu disambut gemericik air sungai, Elorra tersenyum seraya mengelus perutnya yang membesar. Dress berwarna putih selutut senada dengan bulu merpati. Rambut hitam pekat bak langit malam tergerai indah tertiup angin sejuk. Mata Violet Elorra berbinar seakan-akan menyala di bawah mentari pagi. Senyumannya merekah secantik bunga-bunga yang kini ia tanam. Dia meminum secangkir teh mawar tepat di bawah pohon, sesekali menuliskan catatan kecil pada jurnal pemberian sang ayah.

Enam tahun berlalu begitu cepat ... Elorra putrimu sudah menikah dengan pria yang tepat, tidak ada yang menyangka bahwa Dokter Jagger bisa menjadi suamiku. Dia sangat pengertian dan setia—bahkan rela menunggu selama setahun semenjak peristiwa hancurnya Le Wiston the Seas. Berkatnya, Bipolarku semakin membaik. Kami dianugrahi dua anak menggemaskan—buah hati dari cinta kami. Artem dan anak perempuan yang sebentar lagi akan lahir ke dunia.

Ketika sedang asik menulis, Elorra dikagetkan oleh seorang pria yang secara tiba-tiba memeluknya dari belakang. Sosok yang kini dicintainya, suami serta ayah dari anak-anaknya. "Sayang, lagi-lagi kau mengagetkanku." Elorra berujar tenang.

Jagger terkekeh geli seraya membenamkan wajah di tengkuk Elorra sebelum berpindah tempat menuju perut Sang Istri yang semakin membesar, dirasakanlah keberadaan putri kecilnya di dalam. "Istriku selalu cantik di setiap waktu tentu harus kukagetkan dong agar kecantikannya tidak menggodaku terus," ucapnya jenaka.

Elorra tersenyum kemudian menangkup kedua pipi Jagger lembut. "Justru jika suamiku berada di dekatku terus maka akan selalu tergoda."

Jagger terkekeh kecil menanggapi kalimat Elorra. "Hmm? Ya benar. Baiklah aku mengakuinya. Aku masih dapat jatah malam 'kan?"

Elorra memukul pelan pundak Jagger sebelum kembali berbalik dan meminum secangkir teh yang ditinggalinya. "Untuk malam ini tidak ada jatah. Aku akan tidur menemani Artem, putra kecilku."

"Apa? Tidak-tidak! Sayang, aku tidak bisa tidur jika kamu menghilang dari ranjang." Jagger merengek sembari beranjak berdiri dan memeluk Elorra. "Artem sudah besar, putra kita ingin tidur sendiri—"

"Tidak juga, Papa. Aku ingin tidur bersama Mama!" Artem menyahut cepat. Menurut Elorra, Artem si bocah empat tahun sangatlah menggemaskan. Wajah dan karakternya serupa dengan Jagger disertai rambut tebal coklat karamel, hanya saja ia juga mewarisi warna mata Elorra—violet—menandakan bahwa darah Keluarga Zigfrids mengalir dalam darahnya.

Jagger berkacak pinggang memandangi Artem yang kini memeluk Elorra. "Eh-eh! Jika Artem terus mengganggu Mama maka monster kebun akan menggigitmu!"

Artem terkekeh. "Tidak ada monster, Papa. Yang ada monsternya adalah Papa sendiri."

Le Wiston The SeasWhere stories live. Discover now