Kemala Sari - Akhir

90 13 2
                                    

[ Mala ]
Akhir

[ Mala ]Akhir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Dingin membuat Mala merinding malam ini, tapi dia menyesap brandy dari gelas karton yang berhasil Don selipkan untuknya. Gelasnya tidak keren tapi minuman itu jelas efektif untuk membuatnya merasa lebih hangat saat angin di atas dek menerpa mereka.

"Ada apa?" ucap Mala saat Don melihatnya tanpa berkedip, gelas karton miliknya telah lama kosong dan sekarang terabaikan di dekat kakinya saat dia mengisap rokok ganja dan mengembuskan perlahan, merenung, dengan pikiran berlari beberapa ratus mil per jam.

"Kenapa kita terus melakukan ini Mala?" Mala berkedip, berpura-pura tidak mengerti dengan apa yang Don katakan. "Kenapa kamu terus datang?"

"Kenapa kamu terus berada di sini?" balas Mala, itu membuat Don mencibir.

Mereka telah bertemu setiap malam, minum, berbicara, atau hanya duduk di dek saat seluruh orang di Le Wiston tertidur atau melakukan hal-hal yang lebih menarik di lantai bar. Ini seperti jadwal harian mereka. Kadang Mala hanya duduk dan minum minuman keras apa pun yang dibawa Donovan. Kadang mereka berbicara, beberapa kali Mala bernyanyi, dan di beberapa malam yang lain mereka bertengkar tentang sesuatu yang mereka tidak setuju. Mala menikmatinya, dia suka menghabiskan waktu dengan Don, mungkin sedikit mencintainya.

"Katakan padaku alasanmu dan aku akan memberimu milikku."

"Aku suka di sini. Aku suka menghabiskan waktu denganmu," jawab Mala sederhana, karena memang benar seperti itu. Dia suka di sini bersama Don, sama seperti dia suka menghabiskan dengan Tuan Illiya di depan pianonya. Sama seperti dia suka beberapa percakapan aneh dan kasar Mr. Miller. Hanya saja Don membuatnya merasakan lebih. Dia telah berbicara tentang cinta dengan Tuan Illiya, dan dia pikir dia jatuh cinta pada Don. Meski itu tidak masuk akal karena Don sama sekali bukan tipenya.

"Kamu suka mabuk dan merokok ganja?" Don mengerutkan kening padanya, tapi Mala menggelengkan kepalanya. Tidak yakin bisa menjelaskannya. Don adalah kabar buruk. Ayahnya akan gila jika tahu dia bergaul dengan anak laki-laki seperti itu. Hanya saja Don menariknya, rasa sakit yang dia lihat di matanya tidak bisa disangkal. Mala selalu ingin menghibur, untuk membuat orang lain merasa baik, terutama seseorang yang sepertinya tersesat di dalam diri mereka sendiri.

"Aku tidak pernah mabuk, dan hanya kamu yang merokok ganja. Omong-omong kamu harus menguranginya. Kamu terlalu sering tinggi seperti layang-layang."

Itu benar, karena Mala tidak pernah minum lebih dari satu gelas dan dia belum mencoba ganja.

"Kamu seperti malaikat, kamu tahu?"

Le Wiston The SeasWhere stories live. Discover now