Illya Huttrayces - Hari Yang Sial, Mungkin?

136 26 6
                                    

[ Illya ]
Hari Yang Sial, Mungkin?

[ Illya ]Hari Yang Sial, Mungkin?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••


Adegan berganti memperlihat seorang pria berwajah tampan bak patung-patung indah yang menghiasi banyak bangunan di Roma sedang bersantai ditemani terik matahari sore. Pria itu hanya mengenakan pakaian mandi berwarna putih, lengkap dengan kerah yang berbulu halus. Bisa dilihat pria itu termasuk salah satu konglomerat di Le Winston The Seas. Kacamata hitam yang menutup kedua kelopak matanya memantulkan cahaya matahari. Pemandangannya sekarang mungkin akan menarik banyak gadis yang berlalu lalang di sana, jelas dari wajahnya pemuda ini seorang yang suka main wanita.

"Tuan, anda tidak ingin sesuatu?" Seorang pelayan pria datang menghampirinya, membuyarkan lamunannya.

Pria itu mengangkat tangannya. "Bawakan aku segelas wine dingin." Ia membuat gerakan mengusir pada pelayan itu, pelayan itu mengangguk lalu segera pergi untuk mengambilkan wine dingin seperti yang diinginkan pria itu.

Aneh memang jika mengingat kebanyakan orang biasanya akan berjemur dibawah terik matahari pagi ataupun siang hari, berbeda dengan Denzel Miller yang malah membiarkan tubuhnya disinari matahari sore. Ia juga ingin menikmati pemandangan indah matahari terbenam, berganti dengan malam yang dingin. Sesekali Denzel menutup matanya sembari menikmati similir angin laut yang menerpa wajahnya.

"Tuan, ini minuman anda." Ucap pelayan itu lagi, Denzel menoleh lalu mengangguk. Pelayan itu menaruh gelas berisi wine dingin di meja yang tepat berada di kursi santai tempat Denzel berada sekarang. Setelah pelayan itu pergi, ia menyesap wine dinginnya. Membiarkan minuman itu mendinginkan tidak hanya tenggorokan tapi juga otaknya.

Sedangkan dilain tempat, seorang pria bertubuh tinggi, atau terlalu tinggi sedang membersihkan dirinya. Illya baru saja mandi, air dingin benar-benar membuat tubuhnya terasa jauh lebih relaks dari sebelumnya. Tidak banyak pekerjaan yang ia kerjakan hari ini selain mengatur beberapa berkas yang akan ia bawa ke Italia. Rambutnya yang belum kering tak henti meneteskan air, bahkan tetesan itu melewati leher hingga ke dadanya yang setengah terbuka. Ia hanya mengenakan pakaian mandi dan celana hitam miliknya sebelum akhirnya melepaskan pakaian mandinya tersebut, menyisakan celana hitamnya. Illya memasang kemeja putih berlengan panjang miliknya yang sudah tersedia diatas ranjang. Didepan cermin, ia mengancingkan kemejanya dengan teliti. Akan memalukan jika ia salah mengancingkan kemejanya ini.

Rambutnya yang bahas membuat tetesan air mengenai kemeja putihnya. Padahal rambutnya tidak terlalu panjang, hanya saja ada beberapa potongan di bagian depan yang membuatnya lebih panjang dari potongan rambut yang lain. Kemeja putih tadi selesai dipasangnya. Jika dilihat-lihat karena postur tubuhnya yang terbilang tegap dan besar, kemeja tadi juga memerlukan ukuran khusus. Biasanya Illya melakukan pemesanan secara pribadi untuk semua pakaian yang digunakannya, terutama untuk ukuran celana. Karena tinggi tubuhnya, agak susah mencari pakaian yang selaras dengannya. Ia jadi membayangkan bagaimana jika seseorang mengenakan kemeja putih miliknya, mungkin akan sangat kedodoran.

Le Wiston The SeasWhere stories live. Discover now