Alyasa Angkasa - Pengejaran

131 35 12
                                    

  [ Alyasa ]
Pengejaran

  [ Alyasa ] Pengejaran

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

•••


Kalian tahu apa bagian terburuk dari pekerjaan Alyasa? tentu saja bagian dimana Marian–nona muda yang baru puber namun terlampau acuh dan menyebalkan untuk ukuran remaja kebanyakan, menjerumuskannya menuju situasi yang rumit. Lebih malangnya lagi, bagian itu seringkali terjadi selama berkarir di keluarga Lupin.

“Ikuti dia kemanapun Alyasa, bahkan jika itu harus masuk ke lubang jarum di ujung dunia sekalipun, lakukan saja!” Amuk Tuan James Lupin dari seberang telepon. Tanpa melihat wajahnya langsung, Alyasa dengan jelas bisa membayangkan otot di pelipis wajah berang Tuan James menegang, kumis hitamnya melintang gementar juga netra dengan iris cokelatnya yang melotot kalap kepada siapa saja. itu jelas bukan tontonan yang menarik, syukurlah dia tidak berada di sana.

Matahari memang belum sampai di titik balik, namun mansion mewah di tengah kota justru mencapai titik balik dari kegembiraan tadi pagi. Tempat itu kini rusuh dengan para penghuninya yang ikutan kusut. Ini adalah “Darurat militer”. Siaga satu. Status awas. Entah apa namanya. Yang jelas Nona Marian Elizabeth Lupin baru saja kabur 13 menit 38 detik yang lalu menuju arah pelabuhan dengan mengendarai mobil pribadi. Sebagai pegawal pribadi yang beradab, Alyasa buru-buru memaksa motornya melaju dengan kecepatan diluar batas aturan keselamatan berkendara untuk mengejar nona mudanya. Nanny Rani–ibu Alyasa yang masih memegang sapu dan pengki ikut buncah dengan segera menelpon polisi, gemetaran panik sampai dua kali terbalik menekan nomer. Tuan James apalagi, teriakannya sudah membahana membuat burung-burung di halaman mansion berterbangan pergi.

“Jangan biarkan batang hidungnya lepas dari pengawasan matamu, Alyasa. Temukan lalu seret dia pulang sebelum keluarga Radolph membatalkan perjodohan. Astaga, urusan ini benar-benar kapiran!”

Pronto, Tuan James.” Alyasa membalas singkat –mengabaikan umpatan Tuan James di akhir kalimat, saat ia baru saja menyalip lincah 3 mobil sekaligus dengan motornya. Kalau mau menurutkan hati, ia juga ingin sekali menyumpahi nona mudanya. Bagaimana tidak? gadis remaja itu memiliki bakat alami untuk membuat situasi menjadi kacau balau di saat penting bahkan sejak Alyasa menemaninya 10 tahun lalu. Semisal ketika Marian meledakkan kue ulang tahunnya yang kedua belas dengan petasan hingga membuat jas kesayangan ayahnya berlubang atau saat dia menyembunyikan kunci kamar Alyasa hingga pemuda itu gagal kencan pertama dengan gadis yang dikenalkan ibunya 7 tahun yang lalu.

Jika karena bukan hutang budi keluarganya pada tuan James, mungkin dia sudah berhenti sejak lama.

Panjang umur, suara Tuan James kembali terdengar nyaring dari balik telepon, “Dengar Alyasa, pertaruhkan segala hal yang kau miliki termasuk nyawamu untuk membawa Elizabeth pulang segera. Setidaknya sampai aku berhasil meyakinkan calon besan untuk mengatur ulang jadwal perjodohan. Jika tidak, Kau dan ibumu kupastikan mendapat daulat sebagai warga Afrika barat sepanjang sisa umur kalian nantinya.”

Le Wiston The SeasTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon