• 07 •

23.9K 2K 65
                                    

Aku publishnya bertahap yaa!! YANG UDAH BACA SEBELUMNYA, JANGAN SPOILER!!!😤

Yang baca cerita ini wajib follow ig:
@wattpadjuuu_
@julia.artka

Happy Reading!!!

Ayara terbangun saat hari sudah gelap. Ia bersyukur rasa sakit itu sudah hilang. Matanya melirik ke arah jam dinding.

19.45.

Ia segera ke kamar mandi dan membersihkan diri. Lalu melaksanakan ibadah. Setelah selesai dengan kegiatannya, Ia segera ke ruang makan, ruangannya memang tidak besar tapi ruangan ini salah satu ruangan favoritnya. Karena disini Ia bisa berkumpul dengan keluarganya.

Walaupun tanpa Ayahnya, ia sudah sangat bahagia dengan semua ini. Andai saja Ayahnya masih ada disini, semuanya pasti akan terasa lebih lengkap. Ahh Ia jadi rindu dengan Ayahnya.

"Enak banget ya anak gadis baru bangun, dasar nggak tau diri."

Lihat, entah kapan Ayara bisa mendapat sapaan yang baik dari bundanya.

"Maaf ya Bunda, aku ketiduran tadi hehe," ujar Ayara dengan cengiran, sengaja untuk menutupi kesedihannya.

"Cihh, makan sana kamu!!"

"Uhh Bunda so sweet bangettt, makin sayang deh sama Bunda"

Ayara makan dengan perasaan bahagianya, Ayara senang Resty mau berbicara kepadanya. Ya walaupun tidak ada sirat nada sayang disana, tetap saja Ayara bahagia.

"Bunda, kakak, Aya kekamar dulu. Malam kalian," pamit Ayara dengan senyum manis yang bertengger di bibirnya.

"Iya kesayangan nya kakak, malam juga," balas Lingga tersenyum hangat.

*****

Hari ini Ayara berangkat sekolah dengan riang, tidak sabar ingin bertemu dengan teman-temannya yang baik hati dan gila.
Walau pun gila setidaknya mereka berharga bagi Ayara.

"Pagii kalian," sapa Ayara saat di depan pintu kelas.

"Pagi juga Ayaa"

"Huaaa gue di panggil Aya dong, so sweet sekalehh" ujar Ayara dengan senyum bahagianya

"Hilih"

Ayara masuk kekelas dan meletakkan tasnya.

"Shh bisa-bisanya sakitnya kambuh disini" lirih Ayara pelan.

Ayara tidak mau teman-temannya sampai mendengar rintihannya. Ia memilih tidur saja sejenak, daripada harus minum obat yang Ia benci itu di depan temannya.

.

.

.

Sepulang sekolah Ayara langsung menuju ke pemakaman Ayahnya. Ia sangat rindu kepada ayahnya. Selama ini Ayahnya lah yang selalu membela Ayara di saat Ayara di marahi oleh Resty.

"Assalamualaikum Ayah, Aya udah dateng. Aya kangen banget, aya pengen ketemu," ujar Ayara seraya mengelus batu nisan.

"Kangen banget yah, Aya nggak tau kehidupan Aya ke depannya bakalan gimana. Aya cuma berharap semuanya bakalan baik-baik aja," lirih Ayara dengan senyum miris.

AYARA حيث تعيش القصص. اكتشف الآن