• 38 •

20K 1.4K 150
                                    

Aku publishnya bertahap yaa!! YANG UDAH BACA SEBELUMNYA, JANGAN SPOILER!!!😤

Yang baca cerita ini wajib follow ig:
@wattpadjuuu_
@julia.artka

Happy Reading!!!

Ayara dan kedua orang tua kandungnya sekarang sudah berada di halaman rumah yang layak disebut istana. Ia terkagum-kagum dengan rumah ini, apa benar ia anak dari pemilik rumah ini?

Marvel terkekeh pelan melihat pandangan kagum Ayara terhadap rumahnya. "Ayo masuk sayang."

Ayara tersenyum lebar "Iyaa Paa."

Marvel berjalan mendahului Christy dan Ayara. Hal itu membuat Ayara sedikit kesal.
"Papaa."

Marvel menoleh ke belakang. "Iya kenapa sayang?"

Ayara menggembungkan pipinya, lalu mengulurkan tangannya ke depan. "Gandeeeng," pintanya manja.

Marvel lagi-lagi terkekeh geli melihat Ayara yang ingin digandeng olehnya. "Iyaa-iyaa, sini."

Ayara dan Christy berjalan menghampiri Marvel yang sudah mengulurkan tangannya untuk menggandeng Ayara. Ayara berada di tengah-tengah dengan kedua tangannya yang di gandeng Papa dan Mamanya. Ah ia merasa bahagia sekarang.

Seulas senyum terbit di bibir Ayara, ia dapat merasakan kasih sayang orang tuanya lagi. Mereka berjalan memasuki rumah mewah itu dengan langkah semangat.

"Adrian, Altezza."

Ayara terkejut saat Marvel menyebut nama yang ia benci. Ia berusaha untuk mempertahankan senyumannya, berharap pemilik nama itu bukan manusia yang harus ia hindari. Mereka terus berjalan hingga ke ruang tengah.

Hingga saat tiba di ruang tengah Ayara benar-benar kehilangan senyumannya, raut wajahnya berubah jadi datar melihat siapa saja yang berada di ruanganitu.

"Al, Ryan. Papa udah bawa adik kalian pulang."

"Arkan, Revan. Ini anak Om yang hilang itu." Marvel memberi tahu dengan wajah bahagia.

Sedangkan keempat orang yang di sebut namanya itu, terkejut saat melihat Ayara. Apa lagi saat Mereka melihat senyum Ayara luntur begitu saja saat melihat mereka.

Mereka berempat langsung berdiri, Altezza dan Adrian menghampiri Ayara yang sedang menatap mereka dengan raut wajah datar.

Tangan Adrian tergerak untuk mengusap kepala Ayara pelan. "Lo adik guee?" Air mata Adrian meluruh begitu saja.

"Kangen banget," ucapnya langsung memeluk Ayara, Ayara yang di peluk Adrian berusaha berontak. "Lepass!!"

Marvel dan Christy terkejut melihat Ayara yang berontak tidak ingin di peluk Adrian, lain dengan mereka berempat yang tersenyum sedih melihat Ayara.

"Hey, sayang kenapa? kok nggak mau dipeluk? dia kakak kamu loh."

Ayara terkekeh pelan "Kakak mana sih yang adiknya di jadiin taruhan diem aja? ngedukung lagi."

Marvel mengerutkan keningnya, menatap Ayara bingung. "Maksud kamu gimana sayang, Papa nggak ngerti."

Ayara menggeleng, "Nggak, tanya aja sama mereka aku males mau ngejawab," balas Ayara pelan seraya memeluk erat Marvel.

"Maksud Ayara apa Ryan?" tanya Christy menatap Adrian yang sedang menunduk.

"Kemarin kita bertiga nantang Arkan buat jadiin Ayara taruhan," jawab Adrian pelan.

Plak

"Adrian, kamu?" Christy benar-benar tidak tahu harus berkata apa.

"Al?" panggil Marvel dengan raut wajah datar.

AYARA Where stories live. Discover now