• 23 •

17.3K 1.4K 166
                                    

Aku publishnya bertahap yaa!! YANG UDAH BACA SEBELUMNYA, JANGAN SPOILER!!!😤

Yang baca cerita ini wajib follow ig:
@wattpadjuuu_
@julia.artka

"Ya, kok lo bisa berangkat bareng kak Arkan?," tanya Zoya. Saat ini mereka sedang berada di kantin dengan nasi goreng yang baru saja diantar bibi kantin ke meja mereka.

"Dia yang jemput gue tiba-tiba, padahal gue nggak ada minta jemput," jawab Ayara seraya menyeruput susu kotak vanillanya.

"Aneh aja gitu," sahut Deeva.

Zoya mengangguk "Iya, lo yakin dia nggak ada niat buruk?" Zoya bertanya dengan raut wajah bingung.

"Ngaco lo pada, ya kali dia punya niat nggak bener."

"Iya juga sih."

"Udah ah lanjutin makannya," suruh Zoya.

Zoya dan Deeva melanjutkan kegiatan makan mereka yang sempat tertunda. Berbeda dengan kedua sahabatnya, Ayara malah melongo melihat beberapa orang yang sepertinya mengarah ke meja mereka.

"Ehm," salah satu dari beberapa orang itu berdeham untuk mengalihkan perhatian gadis-gadis di hadapan mereka ini.

Deeva dan Zoya mengalihkan pandangan mereka, mata mereka melotot saat melihat siapa yang berdeham. Air yang tadinya berada di mulut Deeva menyembur keluar begitu saja yang parahnya mengenai salah satu orang itu.

"Hih!!" pekik orang itu menatap Deeva horror.

"Heh anjir jorok," ucap Ayara memukul lengan Deeva.

"Ya gue kaget lol," Deeva terkekeh pelan mengelap sisa-sisa air di dagunya dengan tisu. Zoya masih saja melongo melihat sekumpulan manusia itu.

"Ehm boleh gabung nggak?," tanya salah satu dari mereka.

Bukannya menjawab, ketiga gadis itu malah merapat dan berbisik-bisik.

"Itu beneran Kak Arkan sama sahabatnya?."

"Nggak tau halusinasi kali."

"Ah masa, nggak woy, asli ini," ucap Zoya.

Mata ketiga gadis itu memicing menatap mereka, Arkan dan sahabatnya jadi ngeri sendiri.

"Boleh gabung nggak nih?," tanya Revan sekali lagi.

"Kenapa mau gabung?."

"Udah nggak ada meja kosong lagi."

"Mampus," sahut Ayara.

"Ck lama lo pada, trobos ajalah," decak Adrian langsung duduk di ikuti ketiga sahabatnya.

"Eh siapa yang suruh duduk?," tanya Zoya dengan muka datar. Ia kesal, sangat kesal.

"Nggak ada, sekali-sekali kek gabung. Pelit banget neng," jawab Revan yang di angguki sahabatnya.

Zoya menatap Revan tajam "Jangan siram gue lagi plis, cukup Deeva aja lo jangan," mohon Revan ngeri melihat Zoya.

AYARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang