• 08 •

22.3K 2K 68
                                    

Aku publishnya bertahap yaa!! YANG UDAH BACA SEBELUMNYA, JANGAN SPOILER!!!😤

Yang baca cerita ini wajib follow ig:
@wattpadjuuu_
@julia.artka

Happy Reading!!!

Arkan memasuki salah satu ruangan di Rumah Sakit Jiwa itu. Ia menghela napas saat melihat keadaan seorang wanita yang sangat ia sayangi.

Wanita itu sedang merenung, entah apa yang sedang di pikirkannya.

"Mama," panggil Arkan kepada Wanita itu.

"Ehh sayangnya mama, Farrel apa kabar sayang"

Sakit. Mamanya bahkan mengira bahwa dirinya adalah Farrel. Farrel adalah adik Arkan yang sudah meninggal karena insiden karena kecelakaan beberapa tahun lalu. Kejadian itu membuat Mamanya terus mengira bahwa dia adalah Farrel dan harus berakhir di Rumah Sakit Jiwa.

Nisa Hernanda Ravindra. Nama seseorang yang sangat berarti bagi Arkan. Kejadian itu benar-benar merenggut kebahagiaan Arkan, Kehilangan seorang adik dan mamanya sekaligus. Entah kapan Mamanya bisa kembali seperti semula. Sebenarnya Arkan lelah dengan semua ini, tapi dia bisa apa? tidak ada yang bisa Ia lakukan selain pasrah dengan keadaan.

"Ma, aku bukan Farrel please aku Arkan ma" Ucap Arkan dengan mata yang menatap sendu Mamanya.

"Nggak, Kamu Farrel!!! IYA KAMU FARREL!!" Sentak Nisa.

"Aku Arkan ma Arkan" Lirih Arkan hampir menangis.

Ayara yang sedari tadi melihat secara diam-diam tertegun melihat Arkan yang hampir menangis. Dia tidak menyangka bahwa Arkan yang Ia kenal sebagai pemuda arogan tapi aslinya memiliki kesedihan yang Arkan sembunyikan.

"NGGAKK, KAMU FARREL IYAA FARRELL"

"KAMU NGGAK BOLEH GITU SAYANG, KAMU FARRELKAN!!" Teriak Nisa marah dan setelah itu menangis dengan histeris.

Arkan benar-benar tidak sanggup melihat Mamanya seperti itu, bahkan air mata yang Ia tahan sedari tadi meluncur begitu saja dari matanya.

Bohong kalau hatinya tidak hancur. Arkan kecewa pada dirinya sendiri, melindungi adiknya saja dia tidak bisa. Kakak macam apa dia.

"Dek, sebaiknya kamu ke kantin dulu aja sana. Beli air dulu, biar kami yang nenangin Ibu Nisa" ucap seorang perawat yang sedang berusaha menenangkan Nisa di bantu beberapa perawat lainnya.

Arkan memejamkan matanya sejenak lalu menghapus air matanya, menatap Mamanya sendu lalu segera pergi dari ruangan itu.

Ayara yang melihat Arkan akan melewati dirinya segera bersembunyi agar Arkan tidak bisa melihatnya. Ayara benar-benar melihat sisi lain Arkan hari ini.

Rapuh.

Mata yang biasanya selalu memancarkan aura mematikan kini mata itu memancarkan kerapuhan dan kesedihan yang sangat dalam.

Saat Arkan sudah tak nampak lagi di pandangannya, Ayara berniat menemui Nisa. Ia akan mencoba untuk membantu Nisa untuk kembali seperti semula.

AYARA Where stories live. Discover now