• 34 •

19K 1.7K 405
                                    

Aku publishnya bertahap yaa!! YANG UDAH BACA SEBELUMNYA, JANGAN SPOILER!!!😤

Yang baca cerita ini wajib follow ig:
@wattpadjuuu_
@julia.artka

Happy Reading!!!

Saat ini Arkan dan ketiga sahabatnya sedang duduk di warung Pak Jojo, mereka membolos untuk membahas sesuatu yang bisa di bilang penting.

Arkan menghela napas "Cepet banget waktunya, gue nggak siap ngelepasin dia."

"Lo inget kan perjanjian kita? bentar lagi delapan bulan, lo harus mutusin dia." Revan menatap Arkan prihatin.

"Tapi gue kasian sama dia," sahut Altezza di angguki Adrian.

"Gue sayang sama dia, gue pusing."

"Apa yang buat lo sesayang ini sama dia?"

Arkan menerawang "Cerewetnya dia, pipinya, banyak. Apalagi dia yang udah bikin keluarga gue lengkap lagi," jawab Arkan tersenyum miris.

Mereka terdiam,

"Kayaknya dia bener-bener bisa balikin warna hidup lo kan," sahut Adrian pelan.

"Iya dia bener-bener bisa balikin warna hidup gue."

"Lo nerima dare itu Arkan, lo setuju jadiin Ayara taruhan. Di tambah lagi hadiahnya besar, udah gue sebutinkan?" ujar Revan.

Arkan menghela napas panjang "Jujur aja gue dari awal memang mau bully dia, tapi kalian juga ngasi saran ginian. Waktu itu juga tanpa mikir panjang gue terima, di tambah lagi waktu itu gue belum ada rasa sama dia. Niatnya gue cuma mau mainin dia aja, tapi gue mal-"

Brak!!

Mereka berempat terkejut saat meja di seberang mereka di gebrak, terlebih lagi Arkan. Nafasnya seolah terhenti, memaksanya untuk tidak bernapas.

Ayara menatap mereka dengan tatapan yang sulit di artikan. Matanya berkaca-kaca. Air matanya mengalir begitu saja, ia terisak pelan hatinya benar-benar sakit. Ia sangat membenci rasa sakit yang melandanya saat ini. Hati nya sakit, ia menggelengkan kepalanya tak percaya.

"K-kalian," lirihnya pelan. Air matanya masih saja mengalir, matanya menunjukkan sirat kekecewaan yang teramat dalam.

Ayara berjalan mendekat ke arah Arkan dan sahabatnya yang sudah berdiri semenjak kadatangan dirinya.

Ayara tersenyum miris "Oh gini ya aslinya? kalian jadiin aku taruhan? aku barang ya sampe kalian jadiin aku taruhan hm?" tanya Ayara pelan. Bibirnya bergetar, kerongkongannya tercekat cukup parah.

"Kalian jahat banget, salah aku apa sih? Aku punya salah sama kalian? aku punya salah apa sama kalian, sampe kalian jadiin aku bahan taruhan? jahat banget."

Arkan dan ketiga sahabatnya tidak mampu berkata-kata, mereka sudah menyakiti gadis kecil di hadapan mereka ini. Air mata Ayara bahkan belum berhenti mengalir, air mata itu masih setia mendampingi hati Ayara yang sakit seperti di tusuk ribuan paku.

Ayara berjalan mendekati Arkan. Ayara mendongakkan kepalanya menatap Arkan sendu.

"Kamu tau nggak? Hidup aku tuh berat banget, sampe-sampe rasanya mau mati," ucap Ayara dengan penekanan.

AYARA Where stories live. Discover now