• 43 •

18.6K 1.5K 96
                                    

Aku publishnya bertahap yaa!! YANG UDAH BACA SEBELUMNYA, JANGAN SPOILER!!!😤

Yang baca cerita ini wajib follow ig:
@wattpadjuuu_
@julia.artka

Happy Reading!!!

"Ma, hari ini Aya pulang telat ya?"

Christy yang sedang menyiapkan sarapan mengalihkan pandangannya pada anak bungsunya itu. "Kenapa pulangnya telat? ada keperluan yaa?"

Ayara menganggukkan kepalanya pelan. "Hari ini ada tugas kelompok yang harus di kerjain, jadi Aya ngerjainnya di rumah temen," jawab Ayara sedikit gelagapan.

"Kenapa nggak temen kamu aja yang ke sini?" tanya Marvel yang di angguki Altezza dan Adrian.

"Aya yang mau ... boleh yaa? sekali ajaaa. Aya bosan banget di rumah terus," pintanya berusaha membuat ekspresi wajah seimut mungkin.

Marvel menghela napas pasrah. "Yaudah, tapi hati-hati ya."

Ayara tersenyum manis, menganggukkan kepalanya dengan semangat. "Iya Paa, Aya pasti hati-hati kok."

••Ayara••

Sepulang sekolah, Ayara berjalan dengan cepat menuju halte untuk menghindari kedua kakak dan sahabatnya. Ia ingin bertemu seseorang hari ini, dan ia terpaksa membohongi keluarganya.

Gadis itu mendudukkan dirinya di halte, menunggu tukang ojek yang sudah ia hubungi tadi. Kebetulan tukang ojek itu adalah langganannya sebelum pindah ke keluarga Argadana.

Seuntai senyum manis terbit di bibir gadis itu saat tukang ojek yang ia tunggu sudah tiba. Ayara memakai masker dan kacamata agar tidak ada yang mengenalinya.

"Gas kang, ke rumah sakit yaa," ucap Ayara saat sudah naik di motor itu.

"Siap neng, jangan lupa pegangan yaa."

"Modus kamu kang."

Tukang ojek itu mengantarkan Ayara ke tujuan gadis itu. Sepuluh menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di Rumah sakit.

Ayara berjalan pelan menuju ruang pemeriksaan lalu duduk di depan ruang itu, ia sedang menunggu seseorang. Ia juga sudah memberi tahu orang itu kalau dia akan kontrol ke rumah sakit hari ini.

"Siang Ayara."

Ayara mendongak untuk melihat seseorang yang menyapanya, senyum manisnya terbit begitu saja. "Siang juga dokter," balas Ayara seraya bangkit dari duduknya.

"Masih kenal saya kan?"

"Masih lah dok, masa nggak."

Dokter Jefry terkekeh kecil di balik maskernya, gadis yang akan ia periksa penyakitnya ini benar-benar menggemaskan. "Silahkan masuk."

Ayara menganggukkan kepalanya lalu berjalan masuk ke ruang pemeriksaan di susul dokter Jefry. Ayara di periksa dengan teliti, tidak ada yang terlewatkan sedikitpun.

"Gimana dok hasilnya? makin parah yaa?" tanya Ayara saat dokter Jefry membawa sebuah amplop hasil pemeriksaan, bahkan dokter itu belum duduk di kursinya.

AYARA Where stories live. Discover now