• 53 •

14.9K 1.2K 52
                                    

Haiii.

Maaf lama up wkwk.

Siap??

Happy Reading!!!

"Kak."

Altezza yang sedang berbaring di kasur Ayara segera menolehkan kepalanya, menatap gadis yang juga sedang berbaring di sampingnya. "Kenapa?"

"Aku hari ini pergi sama Iyon, yaa?"

Altezza mengerutkan keningnya. "Iyon?"

"Zidan maksudnya, aku manggil Zidan itu Iyon."

"Ya terserah kamu. Kakak cuma minta hati-hati dan jangan pulang malem-malem."

Ayara yang tadinya berbaring telentang sekarang menghadap ke samping. Ia menatap Altezza dari samping dengan senyum manis. "Iya, kak."

Altezza tersenyum kecil, sebelum akhirnya membawa gadis itu ke dalam dekapannya. "Sayang banget," gumamnya pelan sebelum mengecup kening Ayara.

Ayara membalas pelukan itu, menyembunyikan wajahnya di dada Altezza. "Aya juga sayang banget sama kakak."

"Aya, ada temen kamu!!"

Ayara melepaskan pelukan itu. "Iya maaa!!" teriaknya nyaring seraya bangun dari tidurnya.

Altezza memejamkan matanya seraya mengusap telinganya. "Untung adek."

Di sisi lain Ayara sedang berlari ke lantai bawah, menghampiri Zidan. "Iyon!!" teriaknya seraya merentangkan kedua tangannya.

Zidan terkekeh pelan, menerima pelukan dari Ayara. "Gemesin banget sih," ucapnya pelan dengan tangan yang mengusap rambut yang sedang di kuncir itu.

"Kangen."

Ayara tersenyum tipis di pelukan Zidan, pelukan Zidan terasa sangat nyaman untuknya. Di tambah lagi usapan lembut di kepalanya.

"Gue juga kangen."

Tangan Zidan terulur untuk menangkup wajah Ayara. "Jadi pergi nggak nih? Kok belum siap, sih?"

Ayara terkekeh kecil. "Jadi dong. Sengaja sih belum siap-siap, biar Iyon lama di sini."

"Ih, ngapain juga lama-lama di sini."

"Nggak ngapa-ngapain, sih. Gue cuma mau ngelepas rindu aja."

"Pinter banget nih bocah ngomong."

Ayara tersenyum manis sebelum akhirnya kembali memeluk Zidan, mencari kehangatan di sana.

"Udah sana, ih. Siap-siap."

Ayara mengangguk, lalu melepaskan pelukannya pada cowok itu. "Gue ke atas dulu, ya. Jangan kemana-mana."

Zidan mengangguk dengan senyum manis, menatap punggung cewek itu yang perlahan menghilang dari pandangannya.

Cukup sepuluh menit, Ayara sudah turun ke bawah. Cewek itu tampak siap untuk lari sore. Ya, mereka akan pergi jogging.

"Cantiknya nih bocah."

Ayara mengedipkan sebelah matanya seraya terkekeh pelan. "Iya dong."

"Pergi sekarang?"

Ayara mengangguk pelan. "Tapi izin sama Mama dulu."

"Mama!!! Aku pergi dulu, ya, sama Iyon!!"

Setelah mendapat izin, mereka berjalan dengan pelan ke luar rumah.

"Naik motor dulu ke tamannya?"

"Iya, biar pas pulang nggak capek," jawab Zidan dengan tangan yang sedang memakaikan helm di kepala cewek itu.

AYARA Where stories live. Discover now