• 21 •

19.2K 1.5K 77
                                    


Aku publishnya bertahap yaa!! YANG UDAH BACA SEBELUMNYA, JANGAN SPOILER!!!😤

Yang baca cerita ini wajib follow ig:
@wattpadjuuu_
@julia.artka

Happy Reading!!!

"Ihh nggak-nggak, boong lo. Ihh gimana huaaa balikin first kiss guee," rengek Ayara mengguncang tangan Arkan seperti anak kecil yang minta di belikan permen.

_____________________________

"Bene-"

"Percaya banget lo sama Arkan, dari mana sejarahnya coba minum di satu botol yang sama artinya ciuman secara nggak langsung," sela Adrian yang menghampiri mereka berdua disusul Altezza dan Revano.

"Iya, lo di bohongin bego," sahut Revan.

Mata Ayara melotot, kemudian beralih menatap Arkan tajam. Bukannya kelihatan seram, tapi malah kelihatan lucu di mata Arkan.

"Lo.. bohong," lirih Ayara.

Bugh

Suara itu berasal dari tangan Ayara yang memukul pipi Arkan.

"Woah anjir," takjub Revan geleng-geleng kepala.

Arkan meringis, tidak sakit memang tapi cukup untuk bisa membuat pipinya terasa perih.

"Ehh sakit banget yaa?!" tanya Ayara panik.

"Ih aduh nggak sengaja."

"Salah lo sih kak, siapa suruh ngerjain gue, gue kan kesel," omel Ayara sambil mengusap pelan pipi Arkan yang jadi sasaran tonjokannya tadi. Bahkan Ayara tidak sadar kalau sekarang wajah mereka sangat dekat.

Ayara masih sibuk mengusap wajah Arkan sambil terus mengomel, sedangkan Arkan menatap mata Ayara dalam. Arkan seolah terperangkap di dalam mata itu, untuk berkedip saja rasanya Arkan enggan.

Ayara mengalihkan tatapannya dari pipi Arkan dan tak sengaja menatap mata Arkan yang sedang menatapnya dalam, Mereka hanyut dalam tatapan mereka. Usapan dipipi Arkan sudah terhenti, hanya saja tangan Ayara masih belum beranjak pergi dari pipi itu.

Mereka saling menatap, seakan-akan dengan tatapan itu mereka saling mengungkapkan rasa sayang. Tatapan itu harus teralihkan saat Arkan mengeluarkan pertanyaan yang membuat Ayara kesal setengah mati.

"Kalo lewat botol itu nggak termasuk ciuman, gimana kalo kita beneran ciuman sekarang?," tanya Arkan pelan.

Plak

"Gilaa lo!!" pekik Ayara menjambak rambut Arkan.

Ayara masih saja menjambak rambut Arkan, ia merasa sangat kesal padahal kan tadi lagi romantis-romantisnya.

"Heh heh udah. S-sakit woy," rintih Arkan menahan sakit di kepalanya.

Sahabat Arkan hanya memperhatikan dan menahan tawa melihat Arkan yang di jambak Ayara. Jambakan itu terhenti saat Ayara di tarik Zoya dan Deeva yang baru saja sampai di lapangan.

AYARA Where stories live. Discover now