• 48 •

19K 1.4K 217
                                    

Aku publishnya bertahap yaa!! YANG UDAH BACA SEBELUMNYA, JANGAN SPOILER!!!😤

Yang baca cerita ini wajib follow ig:
@wattpadjuuu_
@julia.artka

Happy Reading!!

Saat ini Ayara sedang berada di kamarnya, menunggu seseorang. Matanya berulang kali memandang ponselnya. Bunyi bel rumah membuatnya mengembangkan senyumnya.

Ia berlari dari kamar, tak menghiraukan tangga yang mungkin saja bisa membuatnya jatuh. "Ayaaa jangan lari-lari!!"

"Iyaa maaa!!"

Ia membuka pintu utama dengan senyum manis, namun senyumnya sedikit luntur saat tau yang bertamu ke rumahnya bukan orang yang ia tunggu. Ia membiarkan Arkan masuk, moodnya memburuk. Ia menunggu di kursi teras, lama sekali pikirnya.

Suara klakson mobil membuatnya mengalihkan pandangannya. Sebuah senyum terbit begitu saja dari bibirnya, ia berlari ke arah mobil yang berada di halaman rumahnyaa.

"Iyoon!!"

Zidan mengangguk, lalu keluar dari mobil. Memeluk dan mengacak rambut cewek itu pelan. Ayara dengan senang hati membalas pelukan itu. "Kangen banget."

"Baru juga nggak ketemu satu hari," cibir Zidan.

Ayara cengengesan, lalu melepaskan pelukan itu. "Jadi?"

Zidan mengedipkan matanya genit. "Ayo."

Zidan berlutut, sedangkan Ayara berjalan ke punggung Zidan. Zidan menggendong Ayara, membawa gadis itu ke dalam rumah. Ayara meletakkan kepalanya di pundak cowok itu, memejamkan matanya untuk menenangkan dirinya.

"Ke dapur ajaa, ketemu mama."

Zidan mengangguk, lalu mendengar arahan dari Ayara. "Mamaaa!!"

Teriakan Ayara membuat semua yang berada di ruang makan itu menoleh ke arahnya yang saat ini sedang di gendong Zidan. Termasuk Arkan, Revan, dan kedua kakaknya yang sedang duduk di meja makan.

"Iyaa, sayang. Kenapa?"

"Nih, kenalin. Sheon Alzaidan Prabaswara, temen SD aku," ucap Ayara dengan senyum manis. Zidan menganggukkan kepalanya bermaksud menyapa Christy.

"Hai tante, kenalin saya Zidan."

Christy mengangguk sambil tersenyum manis. "Ayaa, turun dulu ih. Kasian temen kamu."

Ayara menghembuskan napas pasrah. "Yaudah deh, Iyoon turunin."

Zidan mengangguk lalu menurunkan Ayara dari gendongannya. Bukannya mereka berdua tidak tau, kalau mereka sedang diperhatikan oleh ke empat cowok itu.

Tiga orang memandang mereka dengan raut penasaran, dan satu orang memandang mereka dengan raut wajah yang terlihat menyeramkan.

"Ajak temen kamu duduk sama kakak kamu, ya," suruh Christy lalu beranjak ke ruang sebelah, dapur.

Ayara mengangguk pelan, ia menarik tangan Zidan dan menyuruh cowok itu duduk. Mereka berdua bergabung bersama ke empat cowok itu. Arkan sendiri sudah kepanasan dari tadi.

"Mau es krim?" tanya Ayara kepada Zidan, tak memperdulikan kakak dan temannya itu.

Zidan mengendikkan bahu. "Terserah lo aja."

Ayara mengangguk pelan. "Sebentar, ya?"

"Iya."

Ayara pergi ke dapur, meninggalkan Zidan bersama ke empat kakak kelasnya itu. Altezza menatap datar Zidan. "Lo siapanya Aya?"

AYARA Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum