• 57 •

13.4K 1.2K 65
                                    

Hai, ada yang nungguin?

Langsung aja yaa?

Happy Reading!!!

Terhitung sudah lima hari Arkan dan Ayara memiliki hubungan lagi. Saat ini Arkan sedang bersiap-siap di kamar, ia akan menjemput restu dari Marvel. Si kembar itu sudah memaafkannya, jadi ia hanya perlu meminta maaf kepada calon mertuanya.

"Sip, udah ganteng gue," ucapnya pede saat melihat pantulan dirinya di cermin.

"Papa Marvel, tunggu calon mantu mu." Arkan terkekeh geli saat mendengar perkataannya itu.

Ia berjalan cepat keluar dari rumah, ia tak sabar untuk bertemu dengan Ayara-nya.

"Mama, aku ke rumah Ayaa!"

"Iyaa, hati-hati sayang!!"

Arkan tidak berniat untuk membawa mobil, ia akan membawa motor saja kali ini. Membawa dengan kecepatan sedang, dengan senyum yang tak juga luntur di balik helm.

"Assalamualaikum, calon mertuaa!!"

Arkan berjalan memasuki rumah mewah itu. Ia bisa melihat semua anggota keluarga itu sedang berkumpul di ruang tengah. Ah, ia jadi rindu dengan adiknya.

Marvel menatap Arkan dengan raut wajah datar, tetapi tidak dengan matanya yang berkilat tajam.
"Mau apa kamu?"

Arkan yang mendengar suara Marvel meneguk saliva-nya susah payah. Keberaniannya beterbangan entah kemana, Marvel lebih menyeramkan daripada si kembar itu.

Mata Arkan mengedar, melihat Ayara yang juga sedang memandangnya. Cewek itu mengangguk kecil untuk meyakinkan Arkan.

"Saya mau ngajak Ayara keluar, Om."

"Punya hak apa kamu?"

Rasanya Arkan seperti tak mampu menopang berat tubuhnya sendiri, bahkan mereka tidak menyuruh dirinya untuk duduk. Menyebalkan.

"Yah, Om. Boleh, ya?"

"Gini deh, Arkan minta maaf, yaa? Kemarin nggak sengaja ngasarin Aya, sumpah. Arkan kesel banget waktu itu. Yaa, om, yaa? Boleh, ya?" lanjut Arkan panjang lebar.

Cowok itu bahkan tak segan-segan mengeluarkan ekspresi memelas, membuat Ayara ingin tertawa sekeras mungkin.

Marvel menghela napas berat. Ada apa dengan anak ini? Sebenarnya ia sudah memaafkan Arkan, ia hanya ingin mengetes saja. Sampai mana usaha Arkan untuk mendapatkan maaf darinya.

"Punya nyali, kamu?"

Arkan memgerjabkan matanya pelan. "Om jangan gitu, ah. Arkan 'kan jadi takut."

"Om, boleh, ya? 'Kan, Arkan udah ganteng ini, nanti Aya nggak akan malu kok jalan sama Arkan. Iya 'kan, Ay?"

Ayara mengangguk saja dengan senyum yang tipis yang terukir di bibirnya. "Iya, sih. Tapi, tetep harus minta izin dong."

"Om, please. Boleh, ya? Sayang dong sabun mandi Arkan kebuang gitu aja."

Marvel mengerutkan keningnya. "Kok gitu? Jadi, kalo nggak keluar rumah, nggak mandi gitu?"

Arkan tersenyum manis, kali ini ia akan menghilangkan rasa malunya. Masa bodoh dengan si kembar yang sekarang sedang tertawa kecil. "Iya."

"Jorok banget," sahut Christy menatap Arkan jijik.

"Nggak kok, Tan. Cuma bercanda doang. Boleh dong, ya?, ya?"

Christy mengendikkan bahunya, ternyata menyenangkan juga akting seperti ini.

AYARA Место, где живут истории. Откройте их для себя