• 09 •

22.4K 2K 52
                                    

Aku publishnya bertahap yaa!! YANG UDAH BACA SEBELUMNYA, JANGAN SPOILER!!!😤

Yang baca cerita ini wajib follow ig:
@wattpadjuuu_
@julia.artka

Happy Reading!!!

Jam sudah menunjukkan pukul 15.50, tapi Ayara masih asik ngadem di bawah pohon. Sepi, kata itu yang menggambarkan suasana di tempat ini.

Ayara lagi-lagi teringat tentang penyakit itu. Tanpa bisa di cegah air mata yang ia tahan sedari tadi luruh begitu saja. Ayara menyandarkan badannya di pohon dan memejamkan matanya.

"Hiks kapan gue bisa bahagia? kapan? gue capek hiks capekk, gue capek nahan air mata depan Bunda, gue capek hiks, kenapa sih jalan hidup gue gini banget," lirih Ayara dengan isakan yang makin menjadi.

"Capek, gue nggak tau ada yang peduli apa nggak sama gue. Apa guenya aja kali ya uang terlalu ngarep hiks."

"Ayahh jemput aya hikss, aya mau ikut sama ayah aja."

"gu-gue capekk hiks."

Ayara terus saja menangis, mengeluarkan semua unek-unek yang selama ini Ia tahan. Karena kelamaan menangis, Ayara jadi tertidur di tempat itu.

Mata itu terbuka, melihat sekeliling yang tampak gelap. Segera Ia melihat jam di ponselnya.

21.00

Ayara tersentak saat melihat jam, dengan segera ia melihat pesan yang masuk beberapa jam yang lalu.

Kak Lingga:

Dek, kamu dimana.
hari ini kakak
ke Bandung mendadak.
Lusa deh kayaknya kaka pulang.
17.55

Ayara:

Iya kak, Aya tadi dirumah temen.
Ini udah mau pulang, hati-hati ya kak.
21.10

Ayara menghela napas panjang sesaat setelah membaca pesan dari Lingga.

"Mana udah malem lagi" ucapnya pelan.

Ayara segera pergi dari tempat itu, dan pulang ke rumah. Ayara takut Bundanya khawatir karena dia tidak pulang dari pagi tadi, untung saja dia sudah makan siang tadi.

Ayara menghela napas lega saat melihat rumah sudah gelap. Untung saja ja membawa kunci rumah satu lagi, dengan segera ia membuka pintu secara perlahan.

Pergerakannya terhenti saat lampu tiba-tiba hidup, badannya menegang.

"Ingat pulang kamu?! Dari mana kamu hah!! pulang ngejalang iyaaa?!!!" bentak Resty.

Ayara yang mendengar perkataan Resty menegang. Hatinya sakit, hancur.
Kata itu terus terdengar di telinganya. Air matanya mengalir begitu saja.

"Bu-bunda," ucap Ayara pelan.

"Ngaku kamu, dasarr nggak tau maluu!!"

"Aku nggak kayak git-"

Ucapannya terhenti saat Resty mencengkram tangannya dan menariknya dengan kasar.

"Bunda, sa-sakitt."

Resty seolah-olah tuli, Resty terus saja menarik Ayara ke gudang dan menghempaskan Ayara ke lantai gudang begitu saja.

Resty keluar lalu mengunci pintu gudang, dan pergi entah kemana.

"Bundaaa!!! bundaa Aya takut bundaaa hiks!!

"Bundaa gelapp hikss, aya takut," lirih ayara sambil menggedor-gedor pintu itu dengan lemah.

"Bundaaa hikss."

Pintu terbuka tiba-tiba, Ayara yang melihat pintu terbuka berusaha tersenyum. Namun senyumnya luntur saat melihat apa yang di bawa Bundanya.

Gesper.

"Bu-bundaa," ucap ayara lirih seraya menggelengkan kepalanya dengan pelan. Ayara takut.

Ctarr

"Arghh bu-bundaa s-sakit hikss, sakitt"

Resty tak menghiraukan rintihan Ayara, Resty terus saja mencambuk Ayara tanpa ampun.

"Dasar nggak tau diri, jalang, pembawa siall!!!," bentak Resty di sela-sela mencambuk Ayara dengan gesper.

"Bu-bunda sakitt"

Ctarr

Ctarr

Ctarr

"BUNDAA HIKSS, SAKITT UDAHH," Teriak Ayara menahan sakit.

Seluruh badannya sudah memerah karena cambukan itu. Hatinya hancur, fisiknya sakit.

"Hiks Bunda udahh, udahh bundaa udahhh hikss."

Setelah puas mencambuk Ayara, Resty langsung menarik Ayara ke ke kamar mandi. Lalu mengguyur Ayara tanpa ampun.

"Bunda udah di-dingin, perihh bundaa," pekik ayara.

"Udah-udahh hiks"

Byurr

Byurr

"hikss udahh bundaa, Aya mintaa maaf hiks."

Setelah itu, Resty meninggalkan Ayara begitu saja di kamar mandi. Ayara keluar dari kamar mandi dengan tertatih-tatih, Ia berjalan begitu pelan ke kamarnya.

Ayara terduduk menyandar di dinding kamar dengan pandangan yang kosong, jangan lupakan air matanya yang belum berhenti dari tadi.

Bahkan hidungnya sudah kembali mengeluarkan darah segar, ia hanya bisa menangis dalam diam. Dengan segera ia membersihkan diri dan tidur. Ayara tidak ingin minum obat malam ini, Ayara terlalu letih jika harus bertahan lebih lama lagi.

••Ayara••

Part ini pendek banget ya🥺.

Jangan kupa vote & comment🤗.

Rabu, 17 Maret 2021.

AYARA Where stories live. Discover now