• 14 •

20.7K 1.9K 50
                                    

Aku publishnya bertahap yaa!! YANG UDAH BACA SEBELUMNYA, JANGAN SPOILER!!!😤

Yang baca cerita ini wajib follow ig:
@wattpadjuuu_
@julia.artka

Happy Reading!!!

"Tanteee," pekik Ayara memanggil.
.
.

"Heyy Ara," Sapa Nisa dengan mata yang berbinar.

Nisa merentangkan kedua tangannya untuk memeluk Ayara yang disambut ayara dengan semangat. Mereka berpelukan dengan rasa bahagia. Ayara sendiri tidak tau kenapa ia bisa sebahagia ini saat bertemu Nisa.

Nisa menjauhkan tubuhnya untuk melepaskan pelukan mereka dan tersenyum lebar.

"Tante rindu banget sama kamu ish," tutur Nisa dengan tangan yang menangkup wajah Ayara.

"Ara juga rindu lho sama tante," balas Ayara dengan senyum manisnya.

"Kok pipi kamu chubby banget sihh," ucap Nisa. Tangan yang tadinya menangkup wajah Ayara kini beralih mencubit pipi Ayara gemas.

"Ihh tante mah, atit tauu," rengek Ayara dengan mata berkaca-kaca.

"Ulu sayangnya tante, sini-sini tante peluk," Bujuk Nisa sambil menarik Ayara ke dalam pelukannya.

Ayara tersenyum miris di dalam dekapan Nisa "Pelukan tante nyaman banget, kapan ya Ara dapat pelukan kayak gini dari bunda," bisik Ayara lirih dengan air mata yang sudah mengucur dari matanya. Yang tentunya hanya dapat di dengar oleh Nisa.

Arkan dan sahabatnya hanya memperhatikan interaksi Nisa dan Ayara. Mereka tentu dapat melihat saat Ayara menggerakkan bibirnya, namun mereka tidak dapat mendengar apa yang di ucapkan Ayara.

Satu diantara mereka berempat merasakan sesuatu yang aneh di dadanya saat melihat Ayara menangis pilu seperti itu. Entah kenapa ia merasa sakit.

"Hustt udah-udah jangan nangis ya, anggap aja tante mama kamu." Nisa mencoba menenangkan Ayara seraya menghapus air mata di kedua mata Ayara.

Mendengar itu Ayara tersenyum lalu mengangguk "Makasih tante baik banget," ucap Ayara kembali memeluk erat Nisa.

"Ehm," Arkan berdehem untuk membuat mamanya sadar kalau ada orang lain disini.

"Ehm ehm ehm."

Siapa lagi yang menyahut selain Revan. Memang dari lahir udah kurang waras, jadinya ya gini orang berdehem dia ikutan nyaut.

Ayara segera menghapus air matanya, dan berbalik badan menghadap ke empat cowok itu. Dia tersenyum lebar agar mereka tidak curiga dengan apa yang telah Ayara bisikkan ke Nisa.

"Ehh ada orang lain ternyata," ucap Nisa dengan cengiran yang bertengger di bibirnya.

"Nggak kok tan, bukan orang. Kita makhluk halus makanya tante nggak liat kita berempat," Sahut Revan berusaha tersenyum semanis mungkin.

"Yaa maap atuh," ujar Nisa hampir menangis.

"e-eh nggak kok tante, kan bercanda lho," Revan panik saat melihat Nisa sudah mengeluarkan air matanya. Jangan lupakan Arkan yang sekarang menatap dirinya.

AYARA Where stories live. Discover now