• 33 •

17.2K 1.3K 75
                                    

Aku publishnya bertahap yaa!! YANG UDAH BACA SEBELUMNYA, JANGAN SPOILER!!!😤

Yang baca cerita ini wajib follow ig:
@wattpadjuuu_
@julia.artka

Happy Reading!!!

Arkan menatap pintu kelas Ayara dengan senyum tipis, ia akan membawa gadisnya ke suatu tempat hari ini. Ia melirik jam di tangannya, mungkin sebentar lagi gadis kecilnya akan keluar dari kelas.

Arkan bisa melihat Ayara maju ke depan, membersihkan papan tulis, sesekali Ayara berjinjit karena tangannya tidak sampai untuk membersihkan semuanya. Arkan menggelengkan kepalanya pelan, lalu berjalan masuk ke kelas itu tanpa memperdulikan guru yang masih berada di dalam kelas.

Arkan mengambil penghapus papan di tangan Ayara lembut, Ayara yang tadinya sibuk berusaha untuk menghapus sontak menoleh dan terkejut saat melihat Arkan berada di kelasnya. Arkan membersihkan papan tulis dengan telaten, Ayara diam-diam melirik ke belakang, teman kelasnya menatap mereka dengan tatapan terkejut.

Arkan menoleh saat sudah membersihkan papan tulis "Nih," ucapnya memberikan penghapus itu kepada Ayara.

Ayara mengambil penghapus itu dan menatap Arkan kesal. Sebelum meletakkan penghapus papan tulis itu ke meja guru, ia menyempatkan untuk mencubit pinggang Arkan sedikit kuat. Arkan nyaris melompat di buatnya.

"Di bantuin pacarnya nih," goda Bu Ani menyenggol bahu Ayara.

Ayara melototkan matanya "Ih ibu, dia aja tuh yang caper."

Arkan yang mendengar sontak berjalan mendekat dan merangkul Ayara, ia menatap Ayara "Yakin cuma caper? kalo nggak di bantuin juga kamu nggak akan bisa ngebersihin semuanya."

Ayara mendongak, menatap Arkan dengan tatapan menantang "Bisa kali, kamu aja yang dateng-dateng ngambil penghapus papannya."

Arkan tersenyum geli "Ah masaa? bukannya kamu yang pendek?" tanya Arkan mengejek.

"Ih apaan sih, ngeselin banget!!"

"Uluh ngambek, sini peluk dulu," ujar Arkan merentangkan tangannya.

"Ehm, masih ada guru loh di sini," deham Bu Ani sengaja menggoda Ayara.

"Iya woy, mikirin gue yang jomblo ngapa," sahut Fano di angguki beberapa siswa.

"Itu nasib kalian, untung ibu udah punya suami," ujar Bu Ani tersenyum lebar.

"Yaudah, ibu keluar dulu yaa. Kalian pulang aja sebentar lagi bel kok," pamit Bu Ani lalu berjalan keluar kelas.

"Kamu sih!!" kesal Ayara.

Arkan yang tak tahan melihat Ayara yang terlihat menggemaskan langsung saja menarik gadis itu ke dekapannya. Ayara membalas pelukan itu, lalu menggelengkan kepalanya pelan di dada Arkan. "Malu," ujarnya pelan.

Arkan terkekeh pelan "Sayangnya aku malu rupanya, sini peluk aja terus biar orang nggak tau kalo kamu lagi malu."

Ayara melepaskan pelukannya "Itu kamunya yang modus," ujarnya lalu berjalan ke kursinya, dan mengambil tasnya.

Ayara berjalan lagi ke depan, ah lebih tepatnya ke hadapan Arkan. "Ayo," ajaknya mengambil tangan Arkan lalu menariknya keluar dari kelas.

Ayara terus saja menarik Arkan hingga ke parkiran tanpa memperdulikan tatapan tak suka dari siswi lain. Toh ada Arkan di sisinya, sudah pasti ia akan merasa aman.

AYARA Where stories live. Discover now