P A R T 11 - H-1 Pernikahan

1.8K 160 7
                                    

H A P P Y R E A D I N G ❤




Zee memasuki ruangan rumah sakit dengan selamat, ia melepas semua pakaiannya dan bergegas mengganti dengan pakaian rumah sakit kembali.

Zee menyuruh orang yang tadi menggantikannya untuk segera pergi, setelah dirasa aman, Zee segera merebahkan tubuhnya dikasur rumah sakit, "ah nyamannya," gumam Zee singkat.

Bagaimana tidak nyaman, Zee ditempatkan di ruang VVIP rumah sakit, ia bebas melakukan apa saja diruangan ini, lagian rumah sakit ini adalah rumah sakit miliknya sendiri, jadi tidak masalah untuk Zee melalukan apapun disini.

Zee memejamkan matanya, namun matanya kembali terbuka ketika ia mendengar suara langkah kaki.

Zee menoleh, ah ternyata Alka. Zee menatap Alka tanpa kedip, astaga kenapa Alka sangat tampan malam ini, bahkan tampannya bertambah dua kali lipat dari biasanya.

"Biasa aja kali neng liatinnya," Zee tersadar, sejak kapan dua orang paruh baya ini berada disini.

"Eh, tante, mama, ada apa nih rame-rame?" Zee tersenyum kikuk, sembari menyalimi keduanya.

"Kamu tidurnya lama banget sih, mama nungguin kamu dari tadi sore tau," ucap Lyla.

Zee nampak berfikir, astaga ia lupa, jam sudah menunjukkan pukul 22:00, nyaris saja ketahuan, bathinnya.

Zee nyengir, "hehe.. iya maaf ma, Zee nggak tau mau ngapain lagi selain tidur, eh ternyata kebablasan,"

Zee lalu melirik Alka sekilas, kemudian beralih menatap mamanya dan tante Nadine, "ini kenapa kak Alka rapi banget, kalian mau kemana?"

"Gimana kamu suka nggak? itu pilihan kita berdua lho," Zee menautkan kedua alisnya, "maksud mama?"

"Besokkan acara nikahan kalian, nah mama sama tante Nadine sudah nyiapin semuanya, nggak perlu fitting fittingan, kalian tinggal terima beresnya aja,"

"Menurut kamu cocok nggak di Alka?" tanya Nadine.

Zee menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "cocok sih tante, tapi kenapa nggak ada fitting fittingan? nggak seru tau, Zee kan mau milih gaun Zee sendiri," Zee cemberut.

"Sebenarnya kemarin mama mau ajak kamu sama Alka buat ke butik tante Nadine, tapi ngelihat kondisi kamu yang belum sepenuhnya pulih, mama jadi mikir mikir lagi, takut kamu kenapa-kenapa,"

"Yahhh..." Nadine berucap pasrah.

"Eett.. tapi tenang aja, tante udah nyiapin beberapa gaun yang tante rasa cocok sama kamu, sebentar tante panggil assisten tante dulu,"

"Merry," panggil Nadine.

Kemudian deretan gaun gaun indah dengan warna senada dibawakan oleh Merry, ada sekitar 10 gaun yang dikaitkan pada besi dengan roda berjalan agar memudahkan Merry untuk membawanya.

Zee terpesona, astaga gaun gaun tersebut memang sangat indah, "pantes saja butik tante Nadine mampu menembus pasar internasional, produk yang dihasilkan memang sangat memperhatikan kualitas dan detail sampai hal terkecil," tanpa sadar Zee memuji karya karya yang dihasilkan oleh Nadine.

Nadine tersenyum, "ayoo sekarang pilih, kamu mau yang mana?"

Zee tampak menimbang, ia memilih satu gaun simple namun menarik perhatiannya.

Zee tampak menimbang, ia memilih satu gaun simple namun menarik perhatiannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Asteria Oberon [ E N D ]Where stories live. Discover now