P A R T 62 - Meet Again?

2.2K 179 19
                                    

Morning All💐

maaf karena baru bisa update, niatnya pengin tadi malam tapi karena ada beberapa bagian yang harus di revisi dulu makanya aku tunda dulu updatenya.

Anyway, kayanya aku bakal double up deh tapi gatau bisa siang, sore. atau malam.

Buat pengganti kemarin karena gaada update.

Well, happy reading gais...

Komen kalau ada typo

Note's di sini ada surat rahasia Yara yang pernah dibaca Alka 3 tahun lalu jadi bacanya pelan-pelan okaii?

...

Setelah melewati perjalanan sekitar 14 jam lebih, Adelio dan Zee kini sudah tiba di bandara Soekarno-Hatta.

Setibanya di bandara mereka bertiga menjadi sorotan beberapa orang di sana, mungkin karena Zee dan Adelio yang terlihat serasi.

Azerall tertidur di dekapan cowok itu, Adelio menahan Azerall dengan satu tangannya agar tidak terjatuh, sedangkan tangan sebelahnya ia gunakan untuk memeluk pinggang Zee possesif.

Adelio berniat mengajak Zee dan Erall untuk menginap di apartemen miliknya sementara mereka di Indonesia.

"Tidak ada yang berubah, semuanya masih sama. Kota ini masih tetap menjadi tempat yang paling banyak meninggalkan luka, kini aku kembali datang untuk menyelesaikan semuanya. Hidup akan terus berjalan, dan aku menikmati hidupku yang sekarang. Tidak ada yang salah dengan masa lalu, begitupun aku dan Alka, cerita kita mungkin singkat, dan biasanya yang singkat selalu melekat. Tapi kehidupan dua insan itu sudah berbeda, tujuan mereka tak lagi sama... sudah saatnya untuk melepaskan dan memulai semuanya dari awal lagi."

"Aku bahagia bersama Adelio, begitupun Erall. Sekarang aku adalah seorang ibu, aku tidak boleh egois, Erall bahagia dengan kita yang sekarang. Aku tidak ingin mengubah apapun yang sudah menjadi kebahagiaan Erall."

"Kalau kalian bertanya apakah perasaanku terhadap Alka masih sama, jawabannya adalah iya. Perasaan ini tidak pernah berubah, meskipun Alka akan menyakitiku untuk kesekian kalinya lagi, yang berubah mungkin hanya aku tidak lagi menjadi miliknya. Tapi bukankah selama ini hubungan aku dengannya hanyalah sebatas status, mungkin aku saja yang merasa di miliki tetapi Alka tidak?"

"Keadaan ini begitu rumit, lagi-lagi aku kembali dihadapkan dengan dua pilihan yang sulit. Di sisi lain aku tidak bisa selamanya hidup tanpa status bersama Adelio, Erall akan semakin dewasa, dan aku tidak ingin dia mengetahui bahwa orang tuanya adalah dua orang tanpa keterikatan,"

Zee memandang langit sore sebelum memasuki taksi, ia berharap semesta mau bekerja sama dengannya.

"Kamu pasti bisa Zee, Alka hanya masa lalu kamu. Tidak ada yang perlu di khawatirkan, Alka berhak mendapat kebahagiaan yang nggak bisa dia dapetin dari kamu dulu," Zee menepuk kedua pundaknya.

Ia lalu masuk dan taksi melaju menuju tempat yang sudah Adelio sebutkan.

Alka duduk di depan jendela yang menghadap langsung pada jalanan, ia memperhatikan diary milik Yara yang diserahkan Sean tiga tahun lalu.

Isinya masih sama, masih meninggalkan luka setiap kali Alka berusaha untuk membacanya.

Sejujurnya, Alka belum membaca diary itu sama sekali, karena selama ini ia terlalu fokus pada Zee, surat terakhir dari Zee bahkan selalu ia baca setiap malam, sebelum cowok itu tidur.

Asteria Oberon [ E N D ]Onde histórias criam vida. Descubra agora