P A R T 36 - Kebangkitan Archer

1.3K 108 2
                                    

Kalian nemu cerita ini di mana spill dong ???

Btw happy reading y'all❤

Hari ini merupakan hari terakhir murid-murid SMA Serpens berada di Yogyakarta.

Malioboro merupakan tempat terakhir yang akan dijadikan penelitian untuk Alka, Zee, serta yang lainnya.

Namun, tentu saja Zee masih tidak diperbolehkan Alka untuk mengikuti kegiatan hari ini, dikarenakan keadaannya yang belum benar-benar pulih membuat Alka tidak mengizinkannya.

Begitupun Alka, cowok itu juga sudah meminta izin kepada pak Gema untuk tidak mengikuti kegiatan hari ini, dengan alasan ia harus menjaga Zee sampai cewek itu benar-benar sembuh.

"Alka, aku udah sembuh. Okey, aku turutin perintah kamu yang nyuruh aku buat nggak ikut kegiatan hari ini, tapi aku mohon kamu harus tetap ikut, nggak usah khawatirin aku, aku nggak bakal kenapa-kenapa?"

"Siapa yang jamin kalo lo nggak bakal kenapa-kenapa?"

Zee memutar bola matanya malas, Alka benar-benar keras kepala, "Al, please? aku beneran udah sembuh, lagian kemarin aku cuman kecapekan biasa, bukan masalah yang serius," cowok itu duduk disofa sambil melipat kedua tangan didada.

"Gue udah terlanjur izin sama pak Gema," Alka merebahkan dirinya dengan paha Zee sebagai bantalannya.

"Ya kamu kan bisa bilang sama pak Gema kalau aku udah sembuh dan kamu bisa ikut-"

"Ssttt... udah ngomelnya?"

"Ck, terserah deh."

"Usapin rambut gue dong," Alka meletakkan tangan Zee diatas kepalanya.

Tanpa banyak membantah Zee melakukan hal tersebut.

"Al, perasaan kamu sama Yara sekarang gimana?" Zee memberanikan diri untuk bertanya ia hanya penasaran bagaimana reaksi Alka ketika ditanya hal demikian.

"Biasa aja, kan gue udah punya lo," Zee mengangguk.

"Kenapa lo tiba-tiba nanya gitu?"

Zee menggeleng, "nggak, aku lagi kangen aja sama kak Yara," jawab Zee yang tentu saja berbohong.

Pagi tadi Zee baru saja mendapatkan pesan dari Adelio yang memberitahu bahwa Yara mengalami kelumpuhan yang menyebabkan ia tidak bisa berdiri, selain itu Yara juga menderita trauma dan gejala depresi.

"Lo sama Yara selisih berapa menit?" tanya Alka tiba-tiba.

"Lupa, tapi kak Yara lahir secara normal. Sedangkan, aku caesar,"

"Aku sama kak Yara itu beda banget kata mama, kak Yara dewasa, dia cenderung lebih pendiam, pintar dalam hal akademik maupun non akademik, punya banyak bakat. Sedangkan aku kebalikan dia, tapi kak Yara nggak bisa gambar setiap tugas menggambar atau melukis dia selalu minta bantuan aku," Zee menerawang jauh mengingat masa-masa kecilnya bersama Yara.

"Kalo bang Sean, dia lebih dekat sama aku ketimbang Yara. Karena dulu kak Yara kan punya kamu buat jagain dia, jadi bang Sean cuman punya tugas buat jagain aku," Zee masih setia mengusap lembut rambut Alka.

Asteria Oberon [ E N D ]Where stories live. Discover now