P A R T 43 - Agenda Corvus

1K 101 7
                                    

H A P P Y R E A D I N G ❤

lagi buntu tapi maksain update jangan lupa tekan bintang dipojok kiri bawah dan comment sebanyak-banyaknya🦋



"Zee sama Alka pamit pulang ya Ma, salam buat Papa," Zee mencium pipi kanan dan kiri mertuanya tak lupa ia juga menyalimi wanita paruh baya tersebut.

"Iya, sering-sering main ke sini ya sayang. Alka hati-hati bawa motornya, jangan ngebut-ngebut, awas aja kalo menantu kesayangan mama lecet gara-gara kamu," ucap mamanya galak.

"Lebay Mama ah, Zee nggak akan kenapa-kenapa kok. Selama sama Alka, Alka pastiin, menantu kesayangan Mama ini akan terjamin keselamatannya,"

Nadine terkekeh, "bisa aja kamu!"

"Alka pulang dulu Ma, Mama jaga kesehatan jangan sampai telat makan okey?" Alka menyusul Zee untuk berpamitan ia menyalimi wanita tersebut kemudian mengecup pipi sebelah kanan mamanya.

Zee naik ke atas motor Alka, kemudian tersenyum ke arah Nadine, "dah Ma!" ucapnya sambil melambaikan tangan.

"Dah sayang, sering-sering mampir ke sini!"

Zee mengacungkan jempolnya, "siip Ma!"

Alka membunyikan klakson kemudian melajukan motornya keluar dari halaman rumah Nadine.

Zee memeluk Alka erat ia menyandarkan dagunya dibahu cowok itu, jam menunjukkan pukul 22:00 mereka berniat untuk mengunjungi markas Corvus sebentar.

"Tadi ngapain aja sama Mama?" tanya Alka sambil memperhatikan cewek itu dari spion.

"Banyak, tadi aku belajar masak sama Mama, kata mama masakan aku enak. Habis itu, aku juga nemenin mama bikin kue, nemenin dia ke green house yang ada dibelakang rumah. Aku happy banget hari ini! Mama kamu punya selera yang sama kaya aku, terus kata Mama tadi kapan-kapan kalo aku mau beli tanaman bareng dia aja, dia punya banyak rekomendasi toko yang bagus dan wajib buat aku kunjungin!" Zee berucap antusias, tidak ada satupun kegiatan yang terlewat untuk ia jelaskan kepada Alka.

"Kamu sendiri ngapain aja selama dirumah Leon?" memang setelah mengantarkan Zee ke rumah mamanya, Alka pamit ke rumah Leon untuk membicarakan tentang usaha yang baru saja mereka bangun.

"Beberapa perusahaan menyetujui produk-produk yang gue dan Leon tawarkan, dengan catatan produk-produk yang kita pasarkan harus mempunyai ciri khas, Leon udah ada ide sih, cuman masih ada beberapa urusan yang harus diselesaikan, tapi secara keseluruhan udah oke kok! do'ain yaa,"

"Pasti! aku pasti do'ain kamu,"

"Tadi makanan yang gue makan, lo yang masak?" tanya Alka.

Zee mengangguk, "iyaa! kata Mama sih rasanya udah enak, menurut kamu gimana?"

"Enak, nanti dirumah masakin gue lagi ya?" pinta Alka.

"Siap komandan!" Zee terkekeh, ia mengeratkan pelukannya.

Rasanya sangat nyaman, Alka selalu berhasil membuatnya tenang.

Alka menghentikan motornya karena didepan ada lampu merah, memperhatikan wajah Zee dari kaca spion adalah kebiasaan barunya.

"Bunganya kak?" tawar seorang anak kecil yang berjualan disekitaran lampu merah.

Zee tersadar dari lamunannya, "eh, kamu umur berapa?" tanya Zee sambil mengeluarkan dompet kecil yang ia taruh disaku celananya.

"7 tahun kak," jawabnya.

"Kamu jualan sendirian?"

Anak kecil itu menggeleng, "nggak kak, aku bareng teman-teman aku yang ada di sana, ayah sama ibu aku udah nggak ada, jadi aku ikut jualan sama mereka buat beli makan adik,"

Asteria Oberon [ E N D ]Where stories live. Discover now