P A R T 23 - Rencana Zee

1.6K 152 2
                                    

H A P P Y R E A D I N G ❤

Cast Biru, Menanti Senja, Zee : My Wife is Dangerous Mafia lebih lengkap bisa kalian temui ditiktok aku yaa (usernameeeeldi)




Balapan dimulai, Zee dan Alka sama-sama menancap gas dengan cepat, andai Alka tau bahwa yang menantang ia balapan adalah Zee, bahwa cewek yang sedang berada didepannya sekarang adalah Zee ia pasti tidak akan menyetujui permainan bodoh ini.

Zee mengendarai motor besar bermerk itu dengan laju bak orang kesetanan, dendam dan segala rasa tentang Alka bercampur menjadi satu didalam hatinya. Ia tidak mau jatuh hati pada cowok itu, cowok yang sudah merahasiakan kematian kakaknya dan malah memutar balikkan fakta lalu ikut menyalahkan Zee.

Zee paham bahwa hubungannya dengan Alka hanya sebatas formalitas, entah untuk jalannya bisnis kedua orang tuanya atau untuk tujuan lain yang jelas Alka bukan untuk Zee dan begitupun sebaliknya.

Mereka sama-sama terjerat dalam lingkaran yang apabila disatukan akan menyebabkan perkelahian, Zee untuk Crater dan Alka untuk Corvus.

Persetan dengan Alka yang sudah memilikinya secara utuh, itu bisa dipikirkan nanti, selama tidak hamil Zee masih bisa terlepas dari cowok itu.

Ia akan melepaskan Alka jika waktunya sudah tepat dan jika ia mampu.

Karena sejujurnya Zee sudah mulai menyukai cowok itu, entah bagaimana akhirnya Zee berharap yang terbaik untuk mereka berdua.

Zee sampai digaris finish lebih dulu lalu dilanjutkan dengan salah seorang anggota Crater yang melaju pesat meninggalkan Fikran yang masih berada digaris start.

Alka datang Fikran segera melaju dengan cepat menyusul anggota Crater yang bernama Dirga itu.

Zee segera berjalan menuju Key dan Adelio ia bertukar peran dengan Key, ia harus cepat menyelesaikan rencana ini.

"Jadi kamu beneran sudah tunangan dengan cowok itu Zee?"

Zee menoleh ke arah Adelio, "iyaaa karena paksaan dari mama sama papa, tapi Zee pastikan pertunangan ini akan segera berakhir, semoga saja," Zee kembali menatap lurus ke depan.

Mereka sedang dalam perjalanan pulang menuju markas sekarang.

Adelio mengangguk, "sebenarnya itu yang saya ingin tanyakan sama kamu tadi, Key dapat rumor bahwa kalian sudah tunangan, kami hanya ingin bertanya, tidak masalah jika rumor itu benar yang dapat kamu lakukan hanya dua dan kamu pasti sudah tau akan hal itu," Adelio berucap serius.

"Crater tidak boleh menjalin hubungan dengan pihak musuh terkecuali pihak musuh mau bergabung menjadi sekutu, anggota baik leader dari Crater boleh memilih jalan lain yang bertentangan dengan pilihan pertama. Akan tetapi, ia akan dilepas secara tidak terhormat dari jabatan," Zee sudah tau akan hal itu, bahkan hal tersebut sudah berada diluar kepalanya.

Adelio tersenyum ia mengusap lembut surai gadis itu, "good girl," Zee hanya menikmati usapan itu, Adelio memang sudah ia anggap sebagai abangnya sedari dulu.

Mereka sampai dimarkas, Adelio dan Zee lalu menyiapkan perlengkapan untuk menjalankan rencana mereka.

Zee seakan-akan disekap oleh anggota Crater, Adelio mengikat kedua kaki dan tangan Zee kemudian membekap mulutnya.

Tak lupa, keadaan dibuat seberantakan mungkin untuk meyakinkan Corvus kalau Zee memang sedang disekap oleh mereka.

"Bang, tampar Zee biar lebih meyakinkan lagi, bikin pipi Zee lebam, cepetan!"

"Tapi abang nggak bisa Zee, begini saja sudah cukup untuk meyakinkan mereka,"

Zee menggeleng, "nggak bang, ayo cepat tampar Zee!"

Asteria Oberon [ E N D ]Onde histórias criam vida. Descubra agora