P A R T 22 - Arena Balap

1.7K 146 3
                                    

Cast Biru, Menanti Senja, Zee : My Wife is Dangerous Mafia lebih lengkap bisa kalian temui ditiktok aku yaa (usernameeeeldi)

H A P P Y R E A D I N G ❤

Alka menyeret Zee menuju kamar mereka dengan cepat sampai lengan cewek itu memerah dikarenakan genggaman Alka pada tangannya yang cukup kuat.

Alka membuka pintu kamar dengan kasar ia mendorong Zee dan mendudukkannya secara paksa diatas kasur.

"Ika cepat ke kamar saya sekarang!" Alka menelepon maid yang bekerja dirumahnya tersebut melalui telepon genggam yang berada dinakas samping tempat tidurnya.

Tok... Tok... Tok...

"Masuk," ucap Alka dari dalam.

"Permisi tuan, ada yang bisa saya bantu?" ucap Ika sopan.

"Obatin lebam yang ada dibahu kiri Zee, dan setelah selesai segera keluar dan kunci dia dikamar ini sampai saya pulang," perintah Alka.

"Tapi tuan..." Ika tampak menimbang, ia merasa tidak enak hati jika harus mengunci Zee seorang diri dikamar ini.

"Selama saya tidak memberikan perintah untuk membukakan kamar ini, kamu tidak berhak membukanya, yang mempekerjakan kamu di sini adalah saya, turuti atau angkat kaki malam ini juga," Alka berucap dengan nada tak terbantahkan.

"Baik tuan," dengan berat hati Ika mengangguk dan menurut perintah majikannya itu.

"Permisi non, saya mau ambilkan salep dan air hangat untuk mengopres lebam non dulu."

"Saya izin menjalankan tugas dari tuan Alka untuk mengunci non didalam ya non. Aduh... sebenarnya saya juga nggak tega tapi non pasti ngerti kan bagaimana posisi saya, maaf yaa non," Ika berucap sopan, dengan berat hati ia harus menjalankan tugas dari tuannya tersebut.

Zee mengangguk, "iyaa kak Ika, nggak apa-apa Zee paham kok, yaudah kak Ika ambilin Zee salep gih Zee udah pegel nih, maaf ya Zee jadi ngerepotin kak Ika,"

"Aduh, nggak apa-apa non, itu memang sudah menjadi tugas saya, jangan minta maaf sama saya, saya yang nggak enak jadinya," Ika semakin merasa tidak enak hati dengan majikannya yang satu ini.

"Udah kak Ika, nggak apa-apa kali, meminta maaf itu berlaku untuk semua orang, Zee kan ngerepotin kak Ika jadi Zee minta maaf, dimaafin nggak?" tanya Zee sambil tersenyum lucu.

"I-iya non, kalau begitu saya permisi ke bawah dulu," Ika merasa sangat sungkan dengan Zee, kenapa majikannya yang satu ini sangat baik sekali.

"Rencana pertama berhasil untuk menggagalkan acara date malam ini, bisa bisa gue disuruh datang ke area balapan kalo itu terjadi, orang lawan Alka gue masa gue harus berada diarea penonton, siapa yang jadi lawan Alka kalo gitu? iya kalo gue bisa dibagi dua, lah ini cuma satu sering dikasarin lagi," Zee bermonolog dengan dirinya sendiri, otaknya sedang sibuk memikirkan rencana apa yang akan ia lakukan selanjutnya.

Ika datang membawakan salep, air hangat dan handuk kecil untuk mengopres lebam Zee setelah itu ia meletakkannya di nakas samping tempat tidur dan mulai melakukan tugasnya.

"Kak Ika boleh langsung pakaikan salepnya aja nggak," pinta Zee.

"Sebentar non," Ika yang sedang sibuk mengompres luka lebam dibahu Zee kemudian berbalik untuk mengambil salep yang ia letakkan diatas nakas tadi.

Posisi Ika saat ini adalah membelakangi Zee, Zee lalu membekapnya dengan sapu tangan yang sudah diberi obat bius ke indera penciuman Ika membuat perempuan itu langsung tidak sadarkan diri dalam waktu cepat.

Asteria Oberon [ E N D ]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin