PART 55 - Tentang Zee & Yara

1.5K 125 32
                                    

Hallo gais, how's ur day?

uhm... di sini aku cuman mau ngasih tau kalo judul cerita ini resmi di ganti hehe...

Zee : My Wife is Dangerous Mafia resmi di ganti menjadi Astéria Oberon

Sebenarnya aku udah nyaman banget sama judul awal tapi karena ada beberap pihak yang sering mengaitkan dan mirip-miripin cerita aku sama cerita y/n y/n yang  'alurnya gajelas' dan  cerita mafia kebanyakan 'ga masuk diakal' katanya🙏

sooo... aku jadi kurang pede buat ngelanjutin cerita ini kemarin, rasanya aku mau rombak semua alurnya, dan gaada unsur mafia-mafiaan didalamnya tapi kalo aku pikir-pikir lagi Zee bukan pendirinya dia ada dalam himpunan mafia kepunyaan orang tuanya Adelio, jadi masih masuk diakal.

Aku juga mau bilang kalo aku juga masih belajar kalo mau baca yaa silahkan, kalo kalian ngerasa ceritanya jelek aku mohon krisarnyaa, tapi bedakan yang mana kritik dan mana menghina❤

...

Zee menatap langit-langit kamarnya, ia merasa sangat lelah hari ini, bisakah ia istirahat untuk sebentar saja?

Bukan hanya raga namun hatinya juga, tadi sehabis mengantarkan Yara ke rumah sakit jiwa Zee memutuskan untuk pulang ke rumah orang tuanya.

Ia tidak berniat untuk pulang ke rumahnya dan Alka karena ia ingin menenangkan diri dulu di sini, sebisa mungkin Zee harus menghindari sesuatu yang membuat dirinya stress.

Namun, kata-kata Alka selalu terlintas dibenaknya, bukan karena cowok itu membentaknya tapi karena Alka bilang kalau selama ini ia selalu berharap bisa menemukan sosok Yara di diri Zee.

Zee rasa Alka juga butuh waktu untuk berfikir, ia akan berusaha mempertahankan apa yang ia punya sebisanya, mau bagaimanapun Alka adalah ayah dari anak yang ia kandung, jika tak bisa juga Zee akan memberi kesempatan pada cowok itu untuk memilih antara Yara atau dirinya.

Walaupun ia tau kemungkinan pilihan ada di opsi pertama namun Zee tidak ingin egois, ini bukan hanya tentang dirinya tapi juga tentang anak yang dikandungnya.

Menghela nafas pelan, Zee memutuskan beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.

Berendam di bathup dengan air hangat merupakan solusi yang tepat untuk hari-hari yang terasa berat.

Bahkan tadi Alka tidak berniat mengantarkannya pulang, sekecewa itukah Alka pada Zee?

Zee tau ini salahnya dari awal, kenapa ia harus menyembunyikan keberadaan Yara dan menerima perjodohan itu?

Setelah merasa cukup tenang, Zee lalu menyelesaikan ritual mandinya.

Memutuskan untuk keluar kamar dan makan malam, padahal moodnya  sangat berantakan, bahkan untuk sekedar berjalan saja rasanya enggan, tapi berdiam diri juga tidak akan mengubah apapun yang sudah terjadi.

"Zee, dari kapan? bareng Alka juga?"

"Nggak bang, dari tadi siang. Btw bang Sean mau ke mana?"

"Mau nongki bareng anak-anak, lo mau ikut nggak?"

"Nggak deh bang, Zee capek banget soalnya,"

Asteria Oberon [ E N D ]Where stories live. Discover now