P A R T 15 - Warmat

1.8K 144 5
                                    

H A P P Y R E A D I N G ❤



"Kenapa kalo di Inggris air nggak sah digunain buat wudhu?" tanya Emil pada teman-temannya.

"Yang bisa jawab gue traktir indomie plus telur selama sebulan," lanjutnya lagi.

"Kenapa ya?" beberapa dari mereka nampak berfikir, "hayoo kenapa?" tanya Emil lagi.

"Karena di Inggris orang-orang pada tayammum," jawab salah satu dari mereka.

"Salah," jawab Emil, "ayoo Ran, jawab dong! jangan malu-maluin, lo kan sepupu gue, masa gitu aja nggak tau," desak Emil.

"Mana gue tau, emang lo tau kenapa?"

"Taulah, kan gue yang ngasih pertanyaan," sombong Emil.

"Nyerah? Nyerah?"

"Air dalam bahasa inggris artinya apaan gue tanya,"

"udara," jawab mereka serempak.

"Nah itu, mana bisa wudhu pakai udara,"

Emil tersenyum mengejek, "cemen, masa gitu aja nggak tau,"

Krik...

"Ah nggak asik lo pada, masa nggak ketawa sih, ketawa dong!" paksa Emil.

"Xixixi ngakak abiezzz..." sarkas Leon.

Semua orang menatap tak percaya ke arah Leon, "Yon, sehat?" tanya mereka.

"Nggak," Leon berucap datar.

"Eh ngomong-ngomong si boss kemana?" tanya Emil.

"Biasalah, paling mengbucin, yang udah punya tunangan mah beda," sambung anak-anak yang lain.

"Si Sean juga nggak nongol biasanya gercep tuh anak kalo ada kumpul-kumpul,"

"Sibuk kali," jawab Fikran.

Mereka sedang berada di Warmat, atau singkatan dari Warung pak Amat, Warmat sudah berdiri selama puluhan tahun, lokasinya berada dibelakang SMA Serpens, Corvus sudah menjadikan Warmat sebagai tempat kumpul kedua setelah markas.

"Yo Sean, darimana kok baru kelihatan?" tanya Airumi, salah satu anggota Corvus.

"Biasalah," jawab Sean sambil bersalaman ala lelaki dengan beberapa anggota.

"Woi bro, kemana aja nih kok baru nongol," sapa Emil.

"Abis nganterin nyokap gue," jelas Sean, kemudian duduk dikursi panjang sebelah Emil.

Kursi tersebut berada dibawah pohon rindang yang usianya sudah puluhan tahun, membuat mereka semua betah berlama-lama disana.

"Bang, indomie plus telur setengah matangnya satu yaa," ucap Emil, "minumnya es jeruk aja, es batunya banyakin," lanjutnya.

"Buset Mil, mie lagi? itu perut apa gentong, perasaan baru aja lo makan mie kok sekarang mie lagi?"

"Yang tadi indomie nggak pake telur, sekarang pakai," jawabnya sembari menyerahkan uang berwarna biru kepada pak Amat.

"Eh ngomong-ngomong si babang Alka kemana Sean, kok nggak bareng lo sih?" tanya Fikran membuat atensi anak-anak kini teralihkan pada Sean.

"Gue nggak tau, gue kira udah disini daritadi,"

"Oh ya, gue punya satu berita penting buat kalian semua, berhubung Alka belum datang, jadi gue pending dulu beritanya,"

"Kalian lanjut makan sama main aja, gue mau bicara sama Emil, Leon, dan Fikran dulu," lanjutnya.

Asteria Oberon [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang