P A R T 33 - Truth or Dare

1.1K 117 3
                                    

H A P P Y R E A D I N G ❤

notes : semua foto diambil dari pinterest⚠




Jam sudah menunjukkan pukul 17:00 Zee dan teman-temannya masih betah berada dipantai, begitupun Alka dan lainnya.

Dari hotel tempat mereka menginap menuju pantai hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam.
Mereka berangkat dari jam 08:00 dan kegiatan selesai pada jam 15:00.

Pak Gema mengadakan acara bersih-bersih pantai setelah para murid selesai dengan tugas sekolahnya.

Jadilah sekarang para murid-murid free, mereka dibiarkan untuk bersantai sejenak dan menikmati indahnya pantai Parangtritis.

Setelah kejadian Zee berantem dengan dua preman tersebut, Alka dan teman-temannya berusaha untuk tidak bertanya dan bersikap biasa-biasa saja. Mereka ingin menanyakan hal tersebut diwaktu yang tepat.

"Bosen nih, main tod kuy!" Zee, Alka, dan yang lainnya sedang duduk membentuk lingkaran dipinggir pantai.

Sean berada disebelah kiri Aya, kemudian disebelah kanan Aya ada Ace, Kate, dan Zee, disebelah Zee ada Alka, Emil, dan Fikran. Lanjut, disebelah Fikran ada Key dan Leon.

"Yuk yuk! gue ikut," Emil berseru senang.

"Gue juga deh, kayanya seru nih," sahut Fikran.

"Lo gimana Sean ikut nggak?" tanya Ace.

"Asal Aya ikut gue juga ikut."

"Beh... beh... beh... bucin sangat ternyata kawan kita ni!" Emil berdialog dengan logat melayu yang sebenarnya sangat jauh dari logat aslinya.

"Bucin yang satu ini memang tidak  diragukan lagi," timpal Fikran.

"Abang Leon diem-diem bae, gimana ikut nggak?" tanya Emil.

"Terserah."

"Waduh, udah kaya cewek diajak makan aja, jawabnya terserah mulu!"

"Neng Key gimana, ikut?"

"Gue ngikut aja deh."

"Zee sama Alka udah pasti ikut dong ya?"

"Sorry, gue nggak ikut," Zee menolak ajakan dari Ace tersebut.

"Yah, nggak asik dong kalo nggak ada lo," Ace menghela nafas kasar.

"Gue nggak mau, nggak usah dipaksa. Udahlah, kalian aja."

"Kenapa nggak ikut?" Alka menatap lembut manik mata itu, kemudian membenarkan surai yang menutupi wajah Zee.

Zee menggeleng, "lagi males, kalian aja."

Alka mengangguk, "yaudah kita mulai permainannya," botol bekas air mineral itu diputar oleh Alka menandakan awal permainan.

Botol berhenti tepat didepan Emil.

"Ck, kok gue sih?" Emil mendesah kecewa.

"Truth or dare?" tanya Alka.

"Truth," jawabnya lantang.

"Gue, gue mau nanya!" Ace berseru heboh.

Alka mempersilahkan cewek itu untuk bertanya dan mengambil slotnya.

"Apa kebodohan terbesar lo yang sampai sekarang kita-kita nggak tahu?"

Emil nampak berfikir, " minum minyak tanah, jawabnya santai.

"Anjir! gue inget gue inget! yang sampai dibawa ke rumah sakit sama nyokap lo waktu smp itu kan?"

"Tepat sekali tebakan lo Ran!"

Asteria Oberon [ E N D ]Where stories live. Discover now