P A R T 39 - Markas Archer

1K 106 5
                                    

Notes :

Zee memanggil Alka dengan panggilan 'Ka' alasannya karena ia ingin beda dari yang lain, kalo terdapat dialog Zee memanggil nama 'Al' itu murni karena typo, jadi jangan bingung kalo panggilan Zee berubah-ubah.

Setiap kata Queen, Q harusnya menggunakan huruf kapital tapi karena biasa aku nulisnya ngebut mungkin ada kata yang terlewat dari penglihatan aku, dan aku mohon koreksinya💞

Corvus adalah tokoh nyata yang menjadi fiksi karena ketertarikanku pada seseorang yang tentu saja tidak bisa aku miliki ⚠



H A P P Y R E A D I N G ❤

"Sekarang coba kerjain soal yang ini," Alka menyerahkan satu soal matematika yang baru saja dibuatnya.

Zee mengangguk, kemudian mulai menghitung dengan serius padahal ia hanya menulis cara asal entah benar atau salah Zee juga tidak tahu.

"Nih, udah selesai," Zee kembali menyerahkan kertas tersebut kepada Alka.

Mereka kini sedang berada dibalkon kamar, karena malam ini Alka free dan Zee sedang ada tugas, jadilah cowok itu membantu Zee untuk mengerjakannya.

Alka menggeleng, "salah semua, lo salah pakai cara, harusnya pakai cara ini dulu baru dilanjut sama cara yang lo gunain tadi biar dapat hasilnya,"

"Nih, ulangin sampai bisa," lanjut Alka.

"Ck, susah Ka. Aku nggak ngerti lagian kenapa harus pake X sama Y sih, tinggal itung angkanya doang apa susahnya," keluh Zee.

"Udah gitu ketentuannya Zee, jangan protes. Ayo kerjain, biar cepet selesainya."

Zee mengangguk pasrah, sebenarnya ia mengerti, hanya saja Zee terlalu tidak suka pada mata pelajaran hitung-menghitung termasuk Fisika dan Kimia, baginya semua cara yang digunakan sangatlah rumit, dulu sebelum ada Alka Zee selalu meminta bantuan Adelio untuk mengerjakannya.

"Nih udah selesai, leader mafia kok nggak bisa matematika, cemen!" ledek Adelio kala itu.

Zee terkikik dalam hati ketika mengingat hal tersebut, ia memang sangat payah dalam hal hitung-menghitung, tapi jangan pernah ragukan Zee dalam hal mengatur strategi karena itu sudah berada diluar otaknya.

Segala rencana yang ia rencanakan hampir tidak pernah gagal, dan itulah salah satu kelebihan Zee sebagai leader mafia.

Alka memperhatikan wajah serius Zee yang sedang mengerjakan soal, entah kenapa Alka merasa dejavu dengan keadaan ini.

"Yara, kamu lagi ngapain kok kelihatannya serius banget sih?"

"Aku lagi ngerjain soal matematika Al,"

"Susah nggak, mau aku bantu?"

"Nggak kok, ini udah mau selesai. Tenang aja, aku bisa sendiri,"

"Widih hebat, pacar aku pinter!"

"Hahaha... apaansih, biasa aja kali Al. Lagian matematika tuh mapel favorit aku, mtk udah kaya obat, apalagi kalo lagi stress dibawa ngerjain mtk langsung ilang stressnya,"

"Kamu ada-ada aja deh, masa stress bisa hilang cuman gara-gara mtk doang, yang ada makin nambah kali!"

"Ih, nggak. Coba sini deh kita belajar bareng aku ajarin kamu dari cara yang paling mudah dulu."

Semenjak hari itu Alka sangat menyukai pelajaran matematika dan pelajaran berbau hitung-hitungan lainnya.

Alka dan Yara berpacaran sejak kelas 7 semester dua dan hubungan mereka belum berakhir sampai sekarang, dikelas 9 SMP Yara meninggal karena ditembak oleh orang tidak dikenal.

Asteria Oberon [ E N D ]Where stories live. Discover now