P A R T 48 - A day With Adelio

1K 102 2
                                    

Okeyy... aku udah berusaha ngasih yang terbaik buat teman-teman pembaca, aku tau cerita aku masih banyak kurangnya atau mungkin alurnya terlalu klise?

jujur aku rada minder sih, rasanya mau aku unpublish ajaaa x__x

karena aku orangnya ga pedean, jadi gimana yaa? aku sangat membutuhkan kritik dan saran dari kalian baik itu tentang tanda baca, cara penulisan, dll sebagainya.

Sebenarnya bagusan kata :
- gak
- nggak
- enggak
- ngga
atau
- ga, sih?

Aku masih labil dalam penggunaan kata ini jadi yaa semood aku aja mau pake yang mana, tapi yang paling sering sih nggak sama gak, kalau menurut kalian lebih cocokan yang mana?

Aku udah mutar otak biar cerita ini beda dari cerita lain jadi tetap baca cerita ini sampai selesai yaaa?

H A P P Y R E A D I N G ❤

btw jangan lupa dengerin podcast ceritameldi on spotify <3

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

btw jangan lupa dengerin podcast ceritameldi on spotify <3



"Berhubung saya ada urusan dengan kepala sekolah, Alka, saya minta tolong sama kamu buat anterin Asya pulang," pinta Gerald.

"Biar saya aja bang, saya free kok!" tawar Sean.

Gerald melirik Sean sebentar, "Alka saya percayakan Asya pada kamu, tolong anterin dia pulang dan pastikan kalo dia baik-baik aja," mau tidak mau Alka mengangguk.

Menghela nafas kasar, ia menepuk bahu Sean pelan, "maaf gue tadi kelepasan,"

"Gak apa-apa, gue juga gak bisa berbuat lebih selain minta maaf, gue baru tau kalo Asya adalah anak bang Gerald," setelah kepergian Gerald dan Asya yang dilarikan ke UKS untuk diobati, Alka dan teman-temannya memutuskan untuk duduk di kantin sebentar.

Setelah meneguk habis air mineral yang ada di dalam botol Alka segera menuju UKS untuk mengantarkan cewek itu pulang.

"Sya, pulang!" Alka berdiri di depan pintu UKS untuk menunggu cewek yang sedang diobati oleh anak PMR itu.

"Tapi kaki aku sakit Al, gendong!" pintanya manja.

"Yang luka tangan lo kenapa kaki lo yang sakit?"

"Ih... aku lemes habis di dorong Zee, kepala aku juga pusing," rengeknya.

Alka mengalah, ia memutuskan untuk memapah cewek itu, ia masih tau diri untuk tidak menggendong Asya di depan umum.

Sementara Zee, cewek itu meminta Adelio untuk menjemputnya di sekolah, ia beralasan tidak enak badan agar diizinkan untuk pulang duluan.

Selepas berlalu dari kantin banyak pasang mata yang menatapnya dengan tatapan aneh dan menyebalkan.

Asteria Oberon [ E N D ]Where stories live. Discover now