P A R T 64 - Usai?

2.6K 187 53
                                    

Bacanya pelan-pelan...

Belum ending kok tenang aja, masih ada 25% kemungkinan buat happy ending😍

Aku mau bilang makasih buat kalian yang udah sering vote dan comment cerita aku, makasih juga karena udah setia nunggu aku up, intinya makasih makasih makasih banget❤

part-part menuju ending nih, hahahaha...
kok aku sedih ya, seneng rasanya bisa ketemu kalian semua di sini, nggak terasa udah mau ending aja perasaan baru kemarin aku ditagih buat update 😂

well, happy reading all

komen kalau ada typo

...

Zee memencet bel apartemen Alka beberapa kali, hingga seorang cewek dengan pakaian santai membukakan pintu untuknya.

"Eh, hallo... mba yang kemarin kan ya, ada apa?"

Zee masih diam di tempat, tidak berniat membuka suara.

"Mbak," panggilan lembut dari cewek itu menyadarkan lamunannya.

"Siapa Ra?" Alka datang dari belakang dan menghampiri Ciara.

Alka mematung, "Zee," gumamnya pelan.

Ia tidak salah lihat kan? Zee datang ke apartemennya bersama Erall, balita yang Alka yakini adalah anaknya.

"Sorry, saya salah apart kayanya, maaf ganggu kalian, kalau gitu saya permisi."

Zee berlalu dari hadapan mereka berdua, ia berubah pikiran, memperbaiki apa lagi? bathinnya. Mencoba memperbaiki hubungan dengan orang yang sudah bahagia?

"Zee," panggil Alka, Zee semakin mempercepat langkahnya.

"Zee, Ciara cuman temen aku. Dia mampir buat ngerjain tugas bareng,"

Zee berbalik, ia menatap Alka dengan tatapan bertanya.

"Ngerjain tugas sampai minjem baju kamu?"

"Bajunya Ciara ketumpahan kopi, kalo puter balik malah ngulur waktu."

Zee mengangguk, ia tidak menjawab apapun.

"Zee, tentang pertanyaan kemarin, lupain ya?"

Raut wajah Zee berubah, ia mempererat gendongannya pada Erall, "di saat aku udah mau ngasih kesempatan lagi sama kamu, kamu dengan mudahnya bilang gitu?"

"Zee bukan gitu maksud aku..."

"Apa karena Ciara, makanya kamu berubah pikiran?" tanya Zee dengan raut wajah tenang.

"Aku ngerasa nggak pantes buat kamu, kamu udah kelihatan bahagia sama Adelio. Dan kalian juga udah mau tunangan kan? aku ngelepas kamu bukan karena aku udah nggak cinta lagi sama kamu, tapi kamu berhak bahagia Zee..."

"Selama sama aku, kamu nggak dapet kebahagiaan apapun, aku takut nyakitin atau ngecewain kamu lagi. Lihat kamu bahagia sama Adelio rasanya udah cukup buat aku, aku nggak pantes buat kamu Zee. Mau sebesar apapun rasa cinta aku ke kamu sekarang, semuanya nggak akan bisa merubah atau menebus semua kesalahan aku, aku terlalu banyak nyakitin kamu."

"Biarin aku nikmatin rasa penyesalan ini ya, sampai aku tau gimana sakitnya jadi kamu?"

"Erall anak kamu Ka, bukan anak aku sama Adelio. Gimana caranya aku bahagia kalau Erall aja belum tau siapa ayah kandungnya?"

Tatapan Alka begitu menyakitkan, cowok itu menangis begitupun Zee, dengan jarak kurang dari satu meter mereka sama-sama menatap satu sama lain.

Alka sangat ingin memeluk Zee, ia merindukan pelukan hangat cewek itu.

Asteria Oberon [ E N D ]Where stories live. Discover now