E P I L O G (Part rahasia)

3K 176 65
                                    

Notes : jangan ceritakan part ini dengan siapapun yang belum baca cerita ini okeyy?🤩

Bismillah happy ending 🙏🏻🙏🏻

selamat membaca semoga tidak kaget🙂

bacanya pelan-pelan ajaa, pake hati, resapin setiap kalimatnyaaa🤩👍

semoga tokoh Alka dan Zee melekat dan terkenang dihati kalian semua💐

Well, happy reading all❤

...








"Loh kok sad ending sih, aku sebagai penganut happy end nggak setuju ya sama ending yang Eyang buat," Azura mencak-mencak sendiri, setelah menyelesaikan novel Asteria Oberon karya neneknya yang katanya happy ending namun malah sebaliknya, Azura jadi tidak terima.

"Azura... itu termasuk happy ending lho, toh mereka sama-sama bahagia kan di surga, lagian nih ya Ra, sini duduk nenek jelasin." Nadine menepuk sofa kosong di sebelahnya.

"Nggak semua kemauan kita tentang hidup akan terwujud, begitu juga dengan cerita, bisa aja prolognya haha hihi bahagia tapi belum tentu di akhir akan seperti itu juga. Sama seperti manusia, manusia bisa aja berencana untuk terus bahagia, tapi Tuhan yang akan menentukan gimana ke depannya."

"Kadang perasaan sedih, kecewa, marah juga harus di rasakan, jangan cari bahagianya aja."

"Tapi Eyang, realitanya mama sama papa masih hidup, kenapa Eyang susah-susah bikin cerita yang tokoh utamanya meninggal semua?" Azura merebahkan dirinya di pangkuan Eyang, ia menikmati setiap usapan yang Nadine berikan di kepalanya.

"Saat papa kamu kecelakaan waktu nyelamatin Erall dan dinyatakan kritis, Eyang meluapkan semua emosi Eyang dengan cara menulis, Erall yang saat itu di titipkan dengan Eyang sering melihat apa yang Eyang lakukan, makanya bakat Eyang nurun sama dia."

Azura mengangguk, mengambil kembali novel yang tadi ia tinggalkan di kasur, "Zura pinjem novelnya ya Eyang?"

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Azura berlari membawa novel Asteria Oberon ke belakang rumah, ia yakin Nadine sudah mengizinkannya walaupun Azura belum sempat mendengar kata persetujuan keluar dari mulut Eyangnya.

Di sana sudah ada Alka, Zee, dan Erall yang sedang berkumpul untuk piknik kecil-kecilan.

"Ma... yuhuuu!!!" panggil Azura kemudian menghampiri mereka bertiga.

Azura, gadis yang baru menginjak usia 15 tahun itu kini mulai mempertanyakan segala hal yang ada di benaknya.

"Ma, kok mama setuju-setuju aja sih sama ending yang Eyang tulis di novel, ini cerita mama sama papa lho, masa perginya harus barengan? Zura nggak setuju ya, pokoknya kalo novel Eyang dicetak ulang, Eyang harus bikin ending bahagia!"

"Mana cuman bang Erall lagi yang ada di sana. Huh! Eyang nggak adil sama cucu-cucunya," Azura menyilangkan kedua lengannya di dada.

"Zura, dengerin bunda. Novel itu sebenarnya kita buat untuk mengenang kepergian om Adelio yang sudah menyelamatkan papa kamu dari kritis, om Adelio yang donorin jantungnya buat papa kamu."

"Tapi kenapa nggak om El aja yang meninggal? ma tulisan itu hidup, Zura nggak mau mama sama papa beneran pergi barengan," Zura berucap dengan nada sendu.

"Maka dari itu, tokoh Adelio tetap Eyang hidupkan di novel, biar apa? biar kita tetap bisa merasakan kehadirannya walaupun kita udah beda dunia sama dia."

Asteria Oberon [ E N D ]Where stories live. Discover now