Happy Read
⚠Note : Semua jalan cerita hasil pemikiran sendiri. Untuk visual tokoh hanya untuk gambaran. Tidak ada kaitan nya dengan real life. Ini hanya Fiksi. Jangan di bawa ke real life.
--o0o--
"Seperti biasanya. Tak ada cerita yang menarik dalam kehidupan saya."
-Andreana Delisha Abraham
©apsaapena 2021
Agustus--o0o--
Kriiingg
Suara alarm membangunkan sang empu yang tengah menjelajahi mimpi. Dengan posisi bergelung selimut tebal, ia mengucek mata nya dan melihat ke arah jam.
06:30. Whatt. Artinya hanya tinggal setengah jam ia menempuh ke sekolahnya. Dengan tergesa gesa, ia segera berlari kearah kamar mandi.
Tak butuh waktu lama, ia berjalan kearah ruang makan.
"Pagi mah, pah," sapa nya dan duduk didepan mamahnya. Ia langsung memakan sarapannya dengan cepat. Bahkan orang tua nya yang nelihatnya pun hanya menggelengkan kepala nya
"Pagi sayang. Nggak usah terburu buru. Nggak ada yang minta kok." ujar mamahnya lembut.
"Nggak bisa mah. 15 menit lagi bel masuk sekolah," ujar Ana.
Andreana Delisha Abraham. Nama gadis itu. Ana adalah panggilan kesayangan dari seluruh keluarganya. Tidak dengan Fatih. Alfatih Vishaka Abraham. Abang sepupu Ana yang kerap kali memanggilnya dengan sebutan Lili.
"Lagian salah kamu sendiri. Habis shalat subuh tidur lagi," sahut lelaki paruh baya yang tak lain adalah papah Ana.
"Yaa, namanya juga ngantuk, Pah. Virus drakor emang nggak bisa dicegah," decak Ana.
"Lain kali jangan dibiasain tidur lagi habis subuh. Nggak baik. Apa lagi nyampe begadang. Jangan sampai nilai kamu turun," tutur Rizal, papahnya.
Huftt. Nilai lagi nilai lagi. Bisa nggak sih, sehari saja jangan bahas soal nilai. Mereka kira nilai lebih berharga apa dari attitude.
"Hm, iya pah."
Raut wajah Ana langsung lesu.
Begitulah kehidupan Ana. Terlalu di kekang hanya untuk belajar belajar dan belajar. Nilai bagi mereka adalah nomor 1. Terkadang Ana lelah. Setiap kumpul keluarga, tak jauh jauh pasti topik pembicaraan mereka selalu Nilai, Nilai dan Nilai.
"Yaudah, mah pah. Ana berangkat. Eummh, Rafa udah berangkat mah?" tanya Ana pada Ratih, mama Ana.
Dafandra Rafan Abraham. Adik laki laki nya yang terpaut hanya 2 tahun dari Ana.
"Iya, katanya ada jadwal piket."
"Owh. Yaudah, Ana berangkat. Assalamu'alaikum mah pah," salam nya tak lupa mencium kedua tangan orang tuanya.
"Wa'alaikumussalam."
| SMA Adicandra |
Dengan langkah yang tergesa gesa, Ana masuk ke dalam kelas nya. Namun, karena tidak melihat saat masuk dari arah lawan seorang cowok dengan santainya berjalan.
Brukk
"Aduhh, Jalan liat liat dong. Jangan main tabrak aja." Ana menatap sinis orang yang menabrak nya tadi. Ketahuilah, Ana paling tidak suka jika ada yang mengusiknya. Menurutnya, mereka hanya datang saat membutuhkan.
YOU ARE READING
MY ASH LIFE [end]
Teen Fiction[𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈 𝐒𝐄𝐃𝐀𝐍𝐆 𝐁𝐄𝐑𝐉𝐀𝐋𝐀𝐍] ⚠️𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐚𝐤𝐮𝐧 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐝𝐚𝐡𝐮𝐥𝐮! ⚠️𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧! ⚠Note : Semua jalan cerita hasil pemikiran sendiri. Untuk visual tokoh hanya untuk...