37. Terungkap

19 6 0
                                    

Andai waktu bisa berputar kembali, aku tidak akan menyiakan nya.”

—coretanpermata

©apsaapena 2022
Maret


Setelah pusing mengerjakan tugas matematika yang membuat mereka depresi, sekarang tengah menikmati balasan yang sungguh nikmat bagi para pelajar.

Jamkos. Yang seharus nya pelajaran berikut nya Agama, ternyata Bu Rindu ikut ke pertemuan itu.

"Nold, si Vian kemana?" tanya Alby.

"Kata nya ke rumah sakit."

"Hah. Ke rumah sakit. Emang siapa yang sakit?" sahut Difa bertanya.

"Lo ya, jadi orang kok main nyaut aja. Udah kaya ada kabel aja." decak Alby.

"Banyak bacot lo. Gue cuma nanya elah. Kenapa Ana tadi pagi di seret sama temen lo itu." Difa jengah dengan Alby.

Alby yang menjadi musuh bebuyutan Difa itu selalu saja mencari segala cara agar Difa bisa emosi.

Jika Difa emosi, kembaran nya yang tidak lain Dina juga akan berakhir cekcok juga dengan Arnold.

Arnold, cowok dingin tapi menyebalkan di mata Dina. Terkadang Dina berpikir jika Arnold tidak memiliki pekerjaan sehingga di landa kegabutan.

"Si Ana pingsan kata nya." ujar Arnold.

"What, pingsan. Kenapa lo baru ngasih tau gue bege." Difa berdecak kesal. Di saat teman yang lain membeci Ana, tidak dengan kembar D itu. Mereka bahkan selalu mencari celah agar bisa mengajak Ana berteman.

"Kan tadi ngerjain MTK bege."

"Bacot. Mending kita nyusul Ana sama temen lo itu." ujar Dina mencoba mengasih saran.

"Bener juga. Lagian kan masih jamkos." timpal Arnold.

Mereka akhir nya berdamai sebentar. Berhubung kembar D membawa mobil, Alby dan Arnold ikut bersama mereka dengan Arnold yang menyetirnya.

Sebelum sampai di rumah sakit, mereka sempat patungan untuk membeli sesuatu buat Ana.

Mereka berhenti di area supermarket dahulu. Arnold dan Dina yang turun dan membeli sesuatu yang akan dibawa.

"Mau beli apa?" tanya Dina ke arah Arnold.

"Terserah."

"Ck, kayak cewek aja jawab nya terserah." guman Dina.

Dina memutuskan untuk mengambil beberapa cemilan dan beberapa buah.

Dina memutuskan untuk mengambil beberapa cemilan dan beberapa buah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah nya, mereka berdua langsung pergi ke kasir.

"Mas, tidak sekalian coklat nya buat pacar nya?" tanya mbak kasir itu ke Arnold.

MY ASH LIFE [end]Where stories live. Discover now