11. Turnamen Basket [revisi]

210 150 156
                                    

Happy reading!

“Siapa dia? Cantik. Fiks, dia jodoh gue.”

—Arvian Nathan Adicandra

©apsaapena 2021
Oktober

Pasukan basket SMA N 1 Bandung tengah berkumpul mengadakan rundingan. Fino yang merupakan kapten basket itu sangat serius mendengarkan apa yang guru katakan.

"Jadi, minggu depan kita akan tanding basket di salah satu SMA di Jakarta." ujar pria paruh baya yang tak lain adalah guru olahraga di SMA N Bandung.

"SMA mana pak?" tanya salah satu anggota basket.

Belum menjawab, Arvian menyelela terlebih dahulu. Biasalah, anak minim attitude.

"Sekolah milik bokap gue." jawab Arvian.

"Dih, sok iye banget lo Ian. Lagian SMA di daerah Jakarta kan banyak. Gak yakin gue kalo mau tanding di sekolah bokap lo." dengus Varel.

"Awas ya lo rel kereta api. Kalo beneran sekolah bokap gue, gue traktir lo makan cilok disana. Kalian semua."

Bukannya merendah tapi malah meroket. Begitulah Arvian. Badboy, suka ceplas ceplos. Anak bunda bangett.

"Ngomong ngomong soal cilok, gue jadi penasaran rasa cilok yang lo sering ceritain." timpal Dion.

"Adadeh. Makanya kali kali lo ke Jakarta mampir ke toko cilok pak Mamet."

Dengan bangga Arvian mengenalkan makanan favoritnya ke semua anggota basket. Sedangkan guru olahraga itu hanya mendengus mendengarkan ucapan salah satu anak buah nya, ralat anak didiknya maksud nya.

"Arvian, kamu ini selalu mengalihkan pembelajaran saya." beliau mendengus kesal. Arvian dan yang lain terkekeh.

'Punya guru kok baperan.'

Batin mereka berkata. Seperti nya waktu sudah habis. Guru itu pergi dari lapangan. Sedangkan Arvian dan yang lain kembali bermain basket sampai waktu istirahat.

Sampai bel istirahat berbunyi, Arvian mendengus kesal. Bukan. Bukan karena waktu bermain habis. Melainkan ia tidak suka dengan jeritan para kaum cewek yang menyakitkan di telinga dia.

"Aaaaaa, Arvian ganteng banget."

"Fino kapten gue, kapten dunia dan surga."

"Vareellll OMG senyumannya manis bangett."

"Angett rahim aku bang."

"Pen elap tuh keringet."

"Bweuhh berdamage."

"Jodoh gueee."

"Suamii gueee."

"Halu lo pake suami suami segala."

"Ck, Fin. Urusin noh fans fans lo." decak Arvian.

"Yee, ngaca sono. Banyakan juga fans lo." Fano mendengus kesal.

Perlu diingat, semua anggota basket SMA N 1 Bandung merupakan most wanted sekolah dan jangan lupa ingat kenakalan mereka yang mampu membuat para guru bergeleng kepala.

Dion dan Varel. Manusia cowok satu itu terbilang katagori fakboi. Cuma mereka berdua yang suka tebar pesona. Sekarang saja, bukan hanya bermain basket namun Dion dan Varel juga asik tebar pesona.

Fino selaku kapten basket mendengus kesal. Bukan nya fokus berlatih, malah asik tebar pesona.

Arvian. Jangan tanyakan dia. Meski Arvian berhati hello kitty, ia sangat benci dengan spesies cewek kecuali bunda tercinta nya itu.

MY ASH LIFE [end]Where stories live. Discover now