13. Bertemu

190 115 260
                                    

Happy reading!

"ikhlas itu bohong, yang ada dipaksa oleh keadaan lalu terbiasa, is another level of pain."

♡✿♡
©apsaapena 2021
November

Waktu berputar cukup cepat. Tak terasa, Ana tinggal di apartemen nya sendiri sudah satu minggu. Yang pasti, sekarang Ana lebih rilex dalam menjalani kehidupan nya.
Tidak tertekan hanya karna sebuah nilai.

Kepergian Ana, ralat pengusiran Ana tempo hari itu sangat berdampak besar bagi keluarga Abraham.

Rafa yang memang dingin ke semua cewek, kini tambah dingin. Bahkan untuk merespon saja hanya satu dua kata yang terlontar.

Sikap dingin Rafa membuat anggota keluarga yang lain pusing. Yang mereka tahu, Rafa mereka punya sikap ceria. Tapi, satu minggu terakhir ini, sikap dia bener bener membingungkan.

Bahkan, Bintang yang biasa nya mengacaukan suasana kini ikut merasakan kesedihan. Dia tau, betapa penting nya seorang kakak. Mungkin hanya dia yang tidak mempunyai seorang kakak kandung.

Took tokk tokk.

Terdengar jelas di indra pendengaran Rafa ketukan pintu kamar nya. Lagi lagi dia menghela nafas kasar. Dengan terpaksa, Rafa membuka pintu yang terkunci itu.

Rambut acak acakan, seragam sekolah yang tidak di masukan, dasi yang terpasang longgar dan jangan lupakan, raut wajah nya yang terlihat kusut seperti tidak mandi dan tidak berniat ke sekolah.

"Pagi ,mah." sapa Rafa melihat mamah nya di ambang pintu.

"Pagi, sayang. Ayoo turun. Sudah di tunggu papah kamu." ajak nya.

"Hm."

Terdengar langkah kaki di pertengahan tangga. Rizal yang mengecek beberapa dokumen perusahaan menengok ke arah sumber suara.

Ia tidak merasa kaget dengan penampilan Rafa kali ini. Sebab, beberapa hari yang lalu juga terlihat sama. Ia mencoba menegur nya dengan lembut, tapi respon yang Rafa berikan hanya memutar bola mata nya malas.

"Pagi, pah."

"Pagi juga sayang, ayo sarapan."

"Hm."

Terjadi keheningan beberapa saat. Ini sangat canggung. Biasa nya Rafa akan mengoceh jika Ana di samping nya. Perubahan yang sangat drastis.

"Rafa selesai. Rafa pamit. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumusallam."

Rizal dan Ratih menghela nafas panjang. Memikirkan sikap Rafa yang akhir akhir ini bertambah dingin. Ya, jangan kan Rafa yang merasa kehilangan, bahkan seluruh anggota Abraham turut merasakannya.

| SMP 1 Jakarta |

Rafa berjalan gontai menuju kelas nya.

Di setiap lorong, bisik bisik suara terdengar di indera pendengaran nya. Rafa memang masuk ke dalam most wanted. Bukan hanya di sekolah nya, namun juga di sekolah lain nya.

Jago basket, dan juga terkenal dengan kebaikan nya membantu orang lain. Meski, bersikap dingin ke perempuan namun tak ayal membuat kaum hawa berteriak histeris melihat kedatangan dia.

Saat tengah berbelok ke arah kelas dia tak sengaja menabrak seseorang.

Brughh

Rafa berhenti sejenak, ia menatap cewek yang itu dengan tatapan datar. Sedangkan cewek itu mengaduh kesakitan.

"Raf, kamu bisa hati hati gak sih." gerutu Angel.

Angela Layana Haidar. Cewek yang menyukai Rafa secara terang terangan, bahkan tak segan dia membuli yang menyukai Rafa.

MY ASH LIFE [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang