“Setidak nya, jangan pernah menyalahkan diri sendiri karena kesalahan orang lain.”
—coretanpermata
©apsaapena 2022
Februari
Setelah dua hari operasi, Rafa kini akhir nya sadar. Mereka nampak tersenyum senang saat mendengar Rafa sudah sadar."Alhamdulillah, akhir nya kamu sadar Rafa." ucap syukur Dewi.
Wanita paruh baya itu mendekat dan mengusap pelan rambut Rafa yang nampak lepek.
"Nenek apa kabar?" tanya Rafa lirih.
"Alhamdulillah, kabar nenek sehat."
Lama menghabiskan waktu untuk bercerita, Rafa sadar seakan ada yang kurang disini.
Nenek Dewi, papah dan mamah nya serta anggota keluarga Abraham yang lain. Rafa merasa ada yang janggal disini.
Ana, kakak nya sama sekali belum kelihatan. Diri nya sibuk dengan pikiran nya sendiri.
Bintang yang melihat gelagat Rafa akhir nya bertanya.
"Raf, kenapa lo?" tanya Bintang.
"Hm, gpp. Oh iya, lo liat kak Ana gak?"
Mendengar pertanyaan Rafa pun Bintang tersadar. Disini hanya Ana yang tidak terlihat. Bintang pun bertanya ke Ratih.
"Tan, kak Ana kok gak keliatan?"
Mereka terdiam. Benar saja, hanya Ana yang belum menampakan batang hidung nya.
"Iya, Rizal. Dimana Ana sekarang?" tanya Opa Roni.
"Hm, entahlah. Keluar mungkin. Lagian, anak itu yang menyebabkan Rafa masuk rumah sakit." acuh Rizal.
Opa Roni melototkan mata nya begitu juga dengan anggota keluarga yang lain.
Fatih langsung mencoba menghubungi Ana. Dan sial nya, nomor ponsel Ana tidak aktif dari dua hari yang lalu.
"Kamu mengulangi kesalahan yang sama?" tekan Opa Roni.
"Kesalahan apa maksudmu, Dad?" tanya Rizal jengah.
"Apa kamu sadar, kelakuan kamu membuat putri mu menderita."
"Dad, salah. Andai saja anak itu pulang tepat waktu, Rafa tidak mungkin terbaring di rumah sakit dan harus operasi injal." tekan Rizal.
Perkataan Rizal lantas membuat mereka menengok ke arah nya. Bahkan Rafa pun terkejut. Jadi selama ia terbaring tak sadar kan diri, dia melakukan operasi dan lebih parah nya dia tidak di beri tahu.
Rafa kecewa dengan tindakan papah nya termasuk keluarga besar Abraham. Mereka kecewa dengan perilaku Rizal yang gegabah."Lagian bener kok. Kak Ana kan gak pulang kata nya mau pergi ke klub." sahut Nia polos.
Bintang melihat raut polos Nia pun tersulut emosi.
YOU ARE READING
MY ASH LIFE [end]
Teen Fiction[𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈 𝐒𝐄𝐃𝐀𝐍𝐆 𝐁𝐄𝐑𝐉𝐀𝐋𝐀𝐍] ⚠️𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐚𝐤𝐮𝐧 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐝𝐚𝐡𝐮𝐥𝐮! ⚠️𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧! ⚠Note : Semua jalan cerita hasil pemikiran sendiri. Untuk visual tokoh hanya untuk...