48. Tragedi

29 9 0
                                    

Happy reading!

Pagi ini cuaca sangat dingin. Terlebih, mereka sedang camping di tempat yang bisa dibilang gunung.

Di dalam tenda milik Arvian, mereka bertiga saling tarik menarik selimut untuk menghangatkan tubuh mereka.

"Eugh, mah. Matiin Ac nya. Arnold kedinginan." ucap Arnold tanpa sadar.

Percaya lah, jika kalian melihat nya pasti akan tertawa. Alby yang memeluk Arvian erat, sedangkan sang empu mengemut jempol nya. Arnold sendiri mencari kehangatan dengan menyelusupkan badan nya kearah Arvian.

Teeng teeng teeng,

Suara panci dan tutup yang saling bergesekan membuat orang yang di dalam tenda menggeram kesal.

Dengan muka bantal dan kusut, mereka semua melemparkan bantal yang tengah di pakai ke arah sumber suara.

"BRISIK BANGSAT." teriak Alby.

Si pelaku yang tidak lain yang tidak lain Daniel, hanya tertawa. Tidak tahukah mereka, jika Daniel di suruh oleh kepala sekilah serta Bu Rindu untuk membangunkan mereka.

"Udah pagi, bang. Bangun. Kalah lo sama belalang sembah yang udah bangun dari awal." ucap Daniel.

Mereka menyumpah serapahi Daniel. Dengan langkah malas, mereka keluar dari tenda masing masing dan bersiap untuk mandi atau cuci muka.

"Tuh cowok emang bener bener ya." gerutu Difa.

"Udah sih, Dif. Lagian niat dia baik kok." ucap Naila.

"Baik kata lo. Helllooooow, baik dimana nya coba. Gue lagi enak enak mimpiin Jaehyun ngajak gue nikah, tapi .... "

"Udah pagi, gak usah ngimpi." sahut Alby.

Melihat wajah Alby di depan nya, rasa kesal Difa bertambah. Kenapa dari ribuan cowok, Difa harus berhadapan dengan Alby yang notabe nya cowok pakboy.

"Padahal digunung, kok ada kabel ya."

Setelah mengatakan itu, Difa segera menyusul kembaran nya yang kata nya mau pergi ke sungai bersama Ana.

"Dasar cewek. Gak peka banget." guman Alby.

Cowok itu segera menyusul dua teman nya. Mumpung masih pagi, mereka berniat untuk menjelajah daerah sekitar.

"Do, lo bawa pancingan gak?" tanya Vino.

"Bawa, bentar gue ke tenda. Lagian lo gak bilang mau ke sungai." jawab Aldo.

"Ck, lo aja yang gak ada inisiatip."

"Y."

***

Setelah menikmati udara pagi hari, kini mereka berkumpul untuk mempersiapkan senam.

"Baik, bagaimana pagi ini anak anak?" tanya kepala sekolah.

"Bad, pak. Masih ngantuk."

"Si Daniel ngerusuh."

Daniel yang di sebut nama nya melebarkan mata. Salah apa anak ganteng satu ini.

"Gini ya, abang abang ku sayang serta kakak kakak yang cantik tapi masih cantikan mama Daniel, Daniel tuh ngebantu kalian bangun. Masa kalian bangun telat sih, malu dong sama belalang sembah." cerocos Daniel.

Semua mendecak. Geram dengan kepolosan Daniel. Seperti nya Alby harus mengacari bocah satu itu apa yang dimaksud dengan COWOK.

"Sudah sudah. Lebib baik kalian siapkan diri untuk bersenam." ucap Bu Rindu.

Mereka berbaris seusai intruksi. Senam yang diiringi lagu Maumere pun sudah mengalun dengan jelas. Ada yang semangat ada juga yang dengan ogah ogahan menggerakan badan nya.

MY ASH LIFE [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang