28. Dasar Cowok Tengil

37 23 0
                                    

"Langkahi dulu restu orang tua nya, baru deketin anak nya."

—Arvian Candra

©apsaapena 2022
Februari

Hari semakin sore, Arvian dan yang lain memutuskan untuk pulang dari panti. Berhubung motor Ana masih di bengkel dan hanya Arvian yang tahu di mana letak bengkel itu, dengan terpaksa Ana menunjukan arah rumah nya. Siapa tau cowok itu lupa. Pikir Ana.

Awalnya Ana mengusulkan untuk naik taksi, namun dengan segala cara Arvian membujuk Ana agar diri nya saja yang mengantar nya. Ana hanya berdehem sebagai jawaban nya. Sebenarnya Ana malas apapun yang berhubungan dengan cowok tengil itu pasti akan berimbar dengan nya.

Sampai nya di gerbang kediaman Ana, Arvian melihat ada beberapa mobil yang berhenti di halaman rumah Ana. Ana yang tahu mobil siapa itu pun segera turun dari kereta besi Arvian.

"Assalamu'alaikum," Ana mengucapkan salam sampai nya di teras rumah.

Ana ingin sekali memarahi adik tengik nya itu. Kenapa dia memberi tahu kepada keluarga besar nya jika dia telah kembali.

"Wa'alaikumussalam, Li." panggil Fatih. 

Cowok yang duduk dibangku perkuliahan itu langsung memeluk erat adik sepupu nya itu . Bukan hanya Fatih, bahkan keluarga  besar Abraham langsung memeluk Ana.

"Kalian tau Ana ada disini?" tanya Ana penuh hati hati.

"Hmm, maafin opa ya."

Keluarga Abraham langsung berhambur ke Ana dan memeluk Ana erat. Pandangan mengharukan itu pun di lihat oleh Arvian.

Ya, Arvian. Cowok itu dengan sengaja dan tidak malu nya mengikuti Ana dari belakang. Arvian tadi nya akan memukul laki laki yang lebih dewasa dari nya, karena dengan lancang memeluk milik nya.

Namun, melihat apa yang terjadi berikut nya Arvian langsung menghentikan niat buruk nya itu.

Pelukan itu berhenti saat Rafa berdehem. Beberapa pasang mata tertuju pada Ana dan Arvian. Ana yang merasa di tatap pun bingung.

"Ekhemm, maaf om lancang. Arvian jadi langsung masuk aja." cengir Arvian.

Tatapan introgasi dari Fatih membuat cowok itu menelan saliva nya kasar.

"Lo siapa?" tanya Fatih mengitimidasi.

"Kenalin, nama gue Arvian. Arvian Nathan Adicandra." ujar Arvian pede menjabat tangan Fatih.

"Loh, kamu anak nya Bagus?" tanya Rizal.

"Ha—ah iya, om. Kok om kenal sama ayah Vian."

Canggung, itulah yang Arvian rasakan. Demi menjaga image nya Arvian tersenyum tipis.

"Ya iyalah kenal. Ayah kamu kan sahabatan dulu waktu SMA. Waahh, gak nyangka ternyata Bagus nambah anak lagi hahaha."

"Ayo duduk dulu." ujar Ratih.

Arvian mengangguk. Dia mengambil tempat duduk nya di samping Ana.

"Lo ada hubungan apa sama adek gue?" tatapan tajam Fatih itu tidak membuat Arvian takut.

"Pacar." Arvian mengucapkan nya dengan enteng.

"Putusin sekarang. Adek gue masih kecil. Gak ada yang nama nya pacaran pacaran segala." sinis Fatih.

Bisa dikatakan Fatih laki laki posesif setelah papah nya, Rizal.

"Aelah. Gue mah gak perlu minta restu sama lo. Lagian juga, cuma adek kan. Tenang ayang aman kok sama gue."

Ucapan Arvian membuat keluarga Abraham terkekeh. Tidak dengan Fatih dan Ana. Ternyata cowok itu sangat menyebalkan, pikir Fatih.

"Bener apa yang dikatakan Fatih, nak Vian. Memang di keluarga kami tidak ada yang nama nya pacaran." imbuh opa Roni.

Semangat Arvian tidak turun begitu saja. Ya, Arvian akui memang diri nya tidak berniat pacaran dengan Ana. Hanya saja cowok itu merasa jika Ana perlu perlindungan dari nya.

"Tenang, opa. Arvian bakal datang lagi kok 5 tahun yang akan datang. Bawa bunda sama ayah sekalian."

Ana rasa nya ingin sekali menenggelamkan cowok tengil itu. Ana akui keberanian Arvian cukup hebat. Selama ini tidak ada cowok seberani Arvian.

"Lo bisa diam gak sih," Ana menatap Arvian sinis. Cowok itu terkekeh melihat raut wajah Ana. Dengan lancang, tangan Arvian mengelus rambut panjang milik Ana.

Sontak saja Fatih langsung memukul tangan Arvian. Fatih menatap Arvian sinis.

"Gak usah pegang pegang."

"Aelah, kayak gak pernah kasmaran aja lo bang."

Jawaban Arvian sontak membuat Fatih kesal bukan main. Cowok itu mendengus kesal. Jika terus terusan meladeni cowok tengil itu, pasti Fatih akan mati muda.



Tbc!!
Hayyy, Saya kembali. Setelah sekian purnama akhir nya saya mengupdate nya.

Oh iya, buat kalian yang akan ujian Semangat ya.

Maaf mungkin up nya akan lama. Saya mau fokus ke ujian dulu soal nya.

Terima Kasih.

MY ASH LIFE [end]Where stories live. Discover now