“MISS U.”
—coretanpermata
©apsaapena 2022
Happy Reading😊4 tahun kemudian
Seorang pria berusia 23 tahun tengah fokus pada berkas berkas yang harus dia tanda tangani.
Hampir 5 tahun dia menghabiskan waktu nya di bangku perkuliahan. Arvian kini memegang perusahaan ayah nya.
Arvian sangat terkenal dengan keramahan nya. Namun, itu hanya berlaku di kalangan pria. Jangan tanyakan jika di hadapan kamu Hawa.
Meski dingin, namun tidak menutupi banyak wanita yang mengejar Arvian. Sama seperti waktu kuliah.
Arvian di pusingkan dengan beberapa skripsi di tambah lagi dengan jeritan kaum hawa yang membuat nya ingin membunuh mereka.
Ketuka dari luar terdengar di telinga Arvian. CEO muda itu masih tetap di tempar duduk nya.
"Masuk!"
Mendapat titahan dari Arvian dia langsung masuk dan menaruh berkas yang harus Arvian tanda tangani.
"Maaf pak. Ini ada berkas yang harus bapak tanda tangani." ucap Caca.
Caca atau tepat nya Calista Maudy, sekertaris Arvian yang dandanan nya tidak sesuai dengan pekerjaan nya.
Pakaian yang dia pakai sangat ketat, sehingga memperlihatkan lekuk tubuh nya. Dan terlebih lavi, kancing atas nya sengaja tidak di kancing kan.
Arvian hanya berdehem. Sebenar nya dia muak dengan tingkah jalang sekertaris nya. Pernah ada rumor yang mengatakan jika Caca sering menggoda ayah nya.
Caca dengan lancang nya duduk di pangkuan Arvian. Kedua tangan nya ia kalungkan di leher Arvian.
Terganggu? Tentu, apalagi sekarang jiwa psycopath nya akan keluar.
"Istirahat dulu gih, kamu gak capek?" tanya Caca.
Arvian menggeram. Dengan kasar, Arvian menjatuhkan Caca ke lantai. Tolong ingatkan Arvian untuk meminta bantuan cleaning service buat membersihkan ruangan nya dari kuman jalang itu.
"ANDA HARUS INGAT! ANDA KERJA DI SINI DI GAJI, BUKAN UNTUK MENGGODA SEORANG PRIA." bentak Arvian.
Caca beringsut dan berdiri. Dia masih menepuk bokong semok nya yang terasa sakit.
"Kamu kejam banget sih. Tapi aku suka. Agresif." goda nya.
Arvian menyeringai. Dia tidak tahu sedang bermain main dengan siapa. Arvian menghubungi anak buah nya untuk segera membawa Caca ke ruang habitat nya.
"ANDA SAYA PECAT. SAYA AKAN PASTIKAN ANDA TIDAK DAPAT BEKERJA DI MANA PUN." bentak Arvian lagi.
Caca memberengut tidak suka. Dia kira menggoda anak bos nya itu gampang. Tapi nyata nya dia malah kena imbas nya.
Di saat akan keluar dari ruangan nya bos muda nya itu, beberapa orang dengan pakaian serba hitam menghadang nya.
"Kalian siapa?" tanya Caca getar.
Arvian tersenyum smirk. Cowok itu ralat, pria itu memerintahkan anak buah nya untuk menarik Caca.
"Let's Play the Game, babe." bisik Arvian.
Caca merinding melihat sisi lain Arvian. Tatapan tajam yang biasa nya kini berubah seakan ingin melenyapkan nya.
Caca berontak. Namun anak buah Arvian tidak peduli. Bertepatan dengan membuka pintu, seorang perempuan memandang mereka aneh.
YOU ARE READING
MY ASH LIFE [end]
Teen Fiction[𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈 𝐒𝐄𝐃𝐀𝐍𝐆 𝐁𝐄𝐑𝐉𝐀𝐋𝐀𝐍] ⚠️𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐚𝐤𝐮𝐧 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐝𝐚𝐡𝐮𝐥𝐮! ⚠️𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧! ⚠Note : Semua jalan cerita hasil pemikiran sendiri. Untuk visual tokoh hanya untuk...