41. Penurunan Nilai Raport

19 10 0
                                    

“Inilah mengapa alasanku agar tetap kuat.”

—Andreana Delisha Abraham

©apsaapena 2022
Maret


Tidak terasa penilaian akhir semester telah dilalui. Kini adalah waktu nya untuk menentukan naik tidak nya ke kelas berikut nya.

Ana akhir akhir ini lebih banyak melamun. Dia kira orang tua nya akan mencari keberadaan nya. Tapi ternyata dia salah.

Rafa yang dulu pernah bilang akan selalu mengunjungi nya sekarang malah tidak pernah setelah kejadian pengusiran itu.

Entahlah, bahkan sekarang berita buruk tentang Ana beredar dengan cepat. Padahal Ana tidak pernah berbuat kesalahan terhadap mereka.

Seperti saat itu, entah angin dari mana tiba tiba mading penuh coretan tidak jelas yang mencoreng nama baik nya.

Guys, tahu gak sih. Ternyata murid emas para guru itu pembunuh lho.

❇⚛❇

Bahkan semalaman pernah tidak pulang, sampai adik nya masuk rumah sakit.

❇⚛❇

Diam diam sih jalan sama cowok ke klub malam.

❇⚛❇

Gambar*

Kejadian itu benar benar membuat nya marah serta malu. Bagaimana nanti nya jika nama keluarga nya ikut tercoreng. Terlebih lagi, marga Abraham sangat tersorot di media sosial.

Arvian sempat geram saat itu. Dia langsung mencari siapa dalang di balik semua ini.

Awal nya Arvian akan menghajar ketika tahu siapa orang itu. Tapi Ana mencegah nya.

Bahkan, akhir akhir ini pun Ana dekat dengan kembar D juga triple A itu.

"An, jangan melamun." ujar Dina.

"Hah, gak."

"Aelah, An. Kita juga liat kali kalo lo melamun dari tadi." sahut Alby.

"Kenapa, Re?" tanya Arvian.

"Gpp."

"Kayak cewek lo jawab nya gpp mulu." tukas Alby.

Difa langsung menjitak Alby. Dasar cowok fuckboy itu tidak bisa diam sebentar.

"Ya emang cewek, jamal." geram Difa.

"Ya, gue tahu. Tapi apa gak ada jawaban lain apa." Alby mendengus.

"Sudah, mending kita balik ke kelas. Bentar lagi kan kita nerima Raport." lerai Arnold.

"Yuk, kelas."

"Gass."

Mereka berenam berjalan berdampingan. Banyak bisikan bisikan yang tertuju pada Ana.

"Ih, kok mereka mau ya jalan sama pembunuh."

"Kirain polos, eh ternyata jalang."

MY ASH LIFE [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang