47. Susah Sinyal

29 9 0
                                    

“Where you go, Sinyal?”

—Alby Ryan Wajendra

©apsaapena 2022
Maret


"Baiklah anak anak, berhubung kita sudah sampai langsung saja mendirikan tenda masing masing." titah Kepala Sekolah.

"Ingat, tenda putra dan putri pisah. Jangan ada yang barengan. Bahaya nanti." sahut Bu Rindu.

Mereka berdecak. Kenapa guru BK itu selalu berpikir negatif tentang anak murid nya.

"Kita juga tahu kali bu." sahut salah satu nya dengan jengah.

"Iya nih, Ibu mah su'uzon mulu."

"Ya, siapa tahu kalian diam diam begitu kan." Bu Rindu seolah tetap kekeh pada ketegasan nya.

Berdebat dengan bu Rindu rasa nya tidak akan pernah ada habis nya.

"Terserah ibu deh. Emang, murid selalu salah di mata guru." sahut Aldo dramatis.

Setelah di bubar barisan, mereka memulai mendirikan tenda. Para siswi yang memang berniat caper sama most wanted boy, dengan ogah ogahan mendirikan tenda yang akan di tempati dengan berbagai alasan.

Para cowok menggelengkan kepala nya saat mereka menggerutu tidak jelas. Cewek memang gitu, suka kasih kode tapi si cowok gak pernah peka.

Tapi berbeda dengan Ana Difa dan Dina. Mereka bertiga mendirikan tenda nya bersama sama. Dina yang memberi arahan ke Ana dan Difa karena Dina pernah ikut pramuka saat SMP lalu.

"Cewek, butuh bantuan gak?"

Sosok Alby yang tiba tiba datang ke arah Difa dan juga di ikuti oleh Arvian dan Arnold.

"Gak."

Bukan Difa yang menjawab, melainkan sang kembaran dari Difa. Alby mendengus. Niat nya menjaili Difa, tapi malah Difa acuh.

"PMS nih cewek." guman Arnold.

"Dasar cowok, gak pernah peka." guman Difa.

Tidak ada yang mendengar gumanan Difa. Tapi, Arvian dengan cekatan membantu Ana yang sedari tadi sibuk dengan aktivitas nya.

Tidak lama, Arnold dan Alby juga ikut membantu mereka bertiga.

***

Waktu berjalan begitu cepat. Malam pertama di Bogor cuaca nampak dingin.

Semua murid SMA Adicandra duduk membentuk lingkaran mengelilingi api unggun yang sudah menyala dari maghrib.

Tiada kata yang dapat kuucap

Saat kau pergi
'Ku hanya diam menatap langkahmu
Meninggalkan kita
Walau berat di hati, tak apa
Karena 'ku tahu

Pasti ada tantangan yang berat
Di setiap perjalanan yang hebat

Takkan berakhir di sini
Semuanya akan jadi lebih baik
Walau kita tidak lagi berlari bersama lagi

Tetapi doaku ini selalu untukmu
Sampai suatu hari nanti kita 'kan bersama lagi

Berbagi cerita terbaik dari hidup ini
'Ku hanya diam menatap langkahmu
Meninggalkan kita

Pasti ada tantangan yang berat
Di setiap perjalanan yang hebat
Takkan berakhir di sini

Semuanya akan jadi lebih baik
Walau kita tidak lagi berlari bersama lagi

Tetapi doaku ini selalu untukmu
Sampai suatu hari nanti kita 'kan bersama lagi

Berbagi cerita terbaik
Walau kita tidak lagi berlari bersama lagi

Tetapi doaku ini selalu untukmu
Sampai suatu hari nanti kita 'kan bersama lagi
Berbagi cerita terbaik dari hidup ini

Cerita terbaik dari hidup ini

Lagu Lebih Baik milik CJR itu mengalun dengan indah. Terlebih lagi, suara bazz milik Kahfi yang sangat khas serta petikan dari snar gitar yang dia mainkan menambah pesona dari seorang Kahfi, kapten basket SMA Adicandra.

"Ah gila, suara Kak Kahfi bagus banget."

"Keren sih. Selain kapten basket, cocok deh buat vokalis hadrah di TPQ tempat gue."

"Nama akun ig nya apa ya?"

"Coba cari di akun sosmed sekolah."

"Anjrr, akun nya di privat segala."

"Gue follow ah. Siapa tahu nanti jadi pacar nya."

Pekikan anak kelas 10 terdengar jelas. Bahkan, Kahfi sendiri sampai menggelengkan kepala nya. Padahal jika menurut Kahfi, diri nya biasa biasa saja. Hanya saja, Allah melebihkan ketampanan ke diri nya yang hampir sebelas dua belas mirip dengan Huang Junjie, aktor asal china itu.

Beberapa lagu yang di request, telah Kahfi nyanyikan. Sekarang, mereka di bebaskan untuk istirahat atau sekedar jalan jalan di sekitar tempat camp itu, asal tidak terlalu jauh.

Seperti saat inilah, semua anak kelas XII IPA 1 tengah berkumpul bersama. Awal nya Ana agak canggung dengan mereka, namun setelah mereka meminta maaf atas kelakuan dua tahun yang lalu, Ana sudah terbiasa.

Bahkan, hampir semua teman nya itu memiliki sikap yang aneh. Kadang toxix, kadang ambyar.

Sedari tadi, Alby berjalan mondar mandir tidak jelas. Bahkan, Arvian dan Arnold jengah dengan tingkah Alby.

Kadang mengacak rambut nya kesal, kadang berdiri seperti patung. Dan jangan lupakan posisi tangan nya yang mengarah ke atas dengan menggenggam hp nya.

"Lo kenapa sih?" tanya Naufal.

"Sinyal di hp gue susah." ucap Alby prustasi.

"Lem biru, bi." sahut Aldo.

"Lem biru lem biru, lo kira enak bujuk emak supaya di bolehin beli hp baru." sinis Alby.

Aldo tergelak. Tidak menyangka cowok yang hobi nya nge—gombal ternyata jika dihadapkan dengan ibu nya akan tunduk.

"Pusing gue liat lo muter muter." ucap Arvian.

Arnold memijat pangkal hidung nya. Teman satu nya itu benar benar aneh.

"Lo cari sinyal kayak mau ngajak kencan aja." ucap Arnold.

"Lagian kenapa nih guru ngajak camping ke tempat susah sinyal sih." Alby menggerutu tidak jelas.

Teman teman yang lain juga memandang Alby prihatin. Muka Alby sudah terlihat kusut. Tapi yang nama nya teman itu suka tertawa dahulu baru suka relawan ngulurin tangan nya buat kasih bantuan.

"Coba aja kali kali ke hotel." lanjut Alby.

Ucapan Alby membuat teman satu kelas nya tergelak. Bukan nya bersyukur bisa menikmati udara sejuk malah sebalik nya. Healing Alby memang aneh.

"Lo kira ke hotel mau bulan madu, heh." Difa melempar botol minuman bekas yang sempat ia minum tadi.

"Yaa kan kali kali, pergi healing ke Yogya atau ke mana terus nginap di hotel." decak Alby.

"Coba sini gue liat hp lo."

Audrey meminta hp Alby untuk mengecek nya. Cowok itu juga menggerutu, teman nya tidak ada yang peka untuk berbagi hotspot.

Setelah mengecek nya, Audrey mengembalikan hp kepemilik nya.

"Lo aneh. Lagian, kartu perdana di hp lo udah ngelewati masa tenggang. Jadi ya, wajar hp lo gak ada sinyal sama sekali." jelas Audrey.

Semua terperangah dengan penjelasan Audrey. Terlebih si pemilik benda itu. Dia lupa, kalo hari ini kartu perdana milik nya sudah mati.


Tbc!!

Jangan lupa follow dan voment
Stay on my story❤

MY ASH LIFE [end]Where stories live. Discover now