4. Back to Jakarta [revisi done]

326 258 187
                                    

Happy Reading!

⚠Note : Semua jalan cerita hasil pemikiran sendiri. Untuk visual tokoh hanya untuk gambaran. Tidak ada kaitan nya dengan real life. Ini hanya Fiksi. Jangan di bawa ke real life.

--o0o--

"Aktivitas saya sama. Belajar dan belajar. Dimulai dari hari ini dan seterusnya. Keep Strong."

-Andreana Delisha Abraham

©apsaapena 2021
Agustus

--o0o--


Libur semester telah usai. Saat nya para pelajar kembali ke aktivitas mereka, menuntut ilmu. Banyak yang mengeluh liburan kali ini. Biasanya libur semester sampai dua minggu, libur kali ini hanya satu minggu.

"Ck, kenapa liburnya cuma seminggu sih," gerutu Rafa saat turun ke bawah.

"Masih mending dikasih libur sama pemerintah," jengah Ana.

"Ya tapi kan Rafa belum puas main sama Bintang, kak. Jadi males Rafa berangkat. Coba aja kalo Bintang nggak tinggal di Palembang, udah pasti satu sekolah sama Rafa," cerocos Rafa tiada henti.

Ratih menggelengkan kepala nya melihat tingkah Rafa. Padahal menurutnya, libur seminggu itu sudah cukup lama.

"Sudah. Jangan banyak ngeluh. Cepet sarapan terus berangkat," lerai Rizal.

"Iya, Pah."

Diruang makan hanya terdengar dentingan sendok. Mereka makan dengan hikmat. Tak ada percakapan satu pun.

"Pah, Mah. Rafa berangkat ya sama kak Ana."

"Iya."

"Kami, berangkat. Assalamu'alaikum." pamit Ana dan Rafa.

"Wa'alaikumussalam."

***

"Thanks ya kak udah nganter Rafa. "

"Iya, yaudah gih masuk."

"Assalamu'alaikum," pamit Rafa.

"Wa'alaikumussalam."

Setelah mengantar Rafa, Ana melajukan kembali motor matic nya dan menuju ke SMA Adicandra. Sampainya di parkiran sudah banyak yang datang ke sekolah. Tak tanggung tanggung, lagi dan lagi Ana menjadi bahan perbincangan kakak kelas, adik kelas, maupun teman seangkatannya.

Siapa yang tidak kenal dengan Ana. Salah satu most wanted di SMA Adicandra yang terkenal dingin dan cuek dengan keadaan sekitar, namun otak kejeniusan nya tak tanggung tanggung membuat para guru selalu memilih Ana dalam lomba olimpiade apapun. Kecuali, olahraga.

"Iihh, itu kak Ana kan. Gila cantik banget."

"Sayang nya dingin banget."

"Cih, belagu amat mbak nya."

"Pagi pagi tuh senyum. Matahari aja nggak tanggung tanggung kalo senyum ehh malah makhluk bumi dingin kaya es."

"Katanya sih besok dia ikut olimpiade."

"Kak Ana bikin gue insecure asli."

"Paling juga oplas."

"Gilee aje lu. Orang wajah asli kek gitu dibilang oplas."

Tak mendengarkan lebih tepat nya bodo amat, Ana tetap berjalan menuju ruang kelas nya. Sampai di ujung tangga, ia menghela napas berat. Jujur saja, Ana tidak suka dengan kakak kelas nya itu apalagi yang dulu pernah menjadi ketua osis.

MY ASH LIFE [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang