27. Kisah Laura

33 26 6
                                    

“Kasih sayang orang tua sangat di perlu kan. Terlebih lagi pada anak anak usia bermain.”

—author

©apsaapena 2022
Januari

"Lau kangen bunda hikss, " isak Laura.

Melihat Laura yang menangis, Ana langsung memeluk Laura. Gadis kecil itu nampak rapuh namun berusaha seolah semua nya baik baik saja.

"Kan ada bunda Laras."

"Hikss, ayah jahat. Ayah hikss ayah gak sayang sama Laura lagi hikss. " racau Laura.

Arvian yang kebetulan menengok ke arah Ana pun terdiam dan bola itu berhasil di rebut bocah itu.

Arvian keluar dari lapangan lalu berjalan ke arah Ana. Arvian tidak peduli dengan gerutuan kedua teman nya.

"Kenapa?" tanya Arvian, Ana menggeleng.

"Hikss, ayah jahat hikss. Lau benci." racau Laura.

"Dek," panggil Arvian lembut.

Laura menatap Arvian di balik pelukan Ana. Arvian lantas mengelus rambut Laura dengan lembut.

"Coba cerita sama abang." pinta Arvian.

Dengan sesenggukan, Laura mencoba menjelaskan nya ke Arvian. Ana pun ikut menyimak apa yang akan Laura katakan.

"Hikss, ayah jahat. Ayah pukul Lau." lirih Laura.

Gadis kecil itu menceritakan semua. Dimana ayah nya yang memukul Laura.

Sebelum bunda nya meninggal, keluarga Laura sangat tentram. Namun, lambat laun orang ketiga menghampiri rumah tangga keluarga Laura.

Dimana sahabat bunda Laura datang dengan derai air mata dan meminta tolong untuk menginap di rumah nya.

"Ra, aku nginap di rumah kamu sementara ya, suami aku ngelakuin kdrt hikss."

Dengan derai air mata buaya, bunda Laura pun mengizinkan nya setelah menjelaskan semua nya pada sang suami, ayah Laura.

Hari hari mereka awal nya biasa saja, namun sahabat ralat sahabat fake nya itu menyimpan perasaan lebih terhadap ayah Laura, terlebih lagi ayah Laura memiliki harta yang bergelimang.

Setelah mengetahui akal busuk sahabat nya itu, bunda Laura berniat mengusir dia. Namun dikarenakan tidak terima, sahabat bunda Laura membunuh bunda Laura tepat di depan mata Laura sendiri.

Mendengar kabar istri nya yang meninggal, ayah Laura langsung mengambil penerbangan nya menuju rumah.

Sampai di rumah, lutut ayah Laura lemas melihat jenazah istri nya yang sedang di semayamkan. Ayah Laura langsung memeluk almh. Istri nya itu.

Ayah Laura melihat anak nya yang menangis terus terusan. Dia langsung memeluk Laura dan menenangkan nya. Sahabat bunda Laura? Dia berpura pura ikut bersedih.

Setelah pemakaman selesai, sahabat bunda Laura membuat wasiat palsu dimana bunda Laura meminta agar ayah Laura menikah dengan nya dengan alasan memberikan kasih sayang seorang ibu kepada Laura.

Laura yang mendengar percakapan itu lantas menggeleng cepat. Dia baru saja kehilangan bunda nya namun, ayah nya berniat melaksanakan wasiat palsu itu.

Setelah berhasil menikah dengan ayah Laura, dia di karuniai seorang anak yang masih di kandungan nya.

Karena keteledoran nya sendiri, dia tergelincir di tangga. Saat itulah dia mengalami keguguran. Ayah Laura yang mendengar istri baru nya keguguran lantas khawatir.

Dia langsung pergi ke rumah sakit. Sampai nya di rumah sakit, mamah tiri Laura menjelaskan semua nya. Amarah ayah Laura pun memuncak.

Dengan tidak berperasaan, ayah Laura menampar Laura. Laura langsung menggeleng tidak percaya. Bahkan, diri nya baru saja pulang dari rumah teman bermain nya dan mendengar kabar bahwa mamah nya masuk ke rumah sakit, tiba di sana diri nya langsung di tampar.

Saat meminta penjelasan dari ayah nya, gadis kecil itu tahu jika mamah tiri nya tidak senang dengan keberadaan diri nya.

Dengan sengaja, ayah Laura mengirim Laura ke panti asuhan kasih bunda.

Mendengar cerita dari Laura, Arvian marah. Bagaimana bisa anak berusia lima tahun berusaha mencelakai ibu sambung nya yang tengah mengandung calon adik nya itu.

Begitu juga dengan Ana. Bahkan Ana tidak sadar jika diri nya ikut menangis. Disini Ana belajar, jika diri nya termasuk orang yang masih beruntung. Meskipun hidup dengan kekangan orang tua.

"Hikss,"

"Abang boleh tanya siapa nama ayah kamu?" tanya Arvian.

"Theo, Theo Adithama."

'Oh dari CEO Adithama ternyata. Baiklah, seperti nya main main sedikit dengan dia lumayan. Enak saja, princess secantik Laura di taruh di panti.' batin Arvian.

Arvian tersenyum smirk, Ana melihat itu. Ana sempat bergidik melihat senyum Arvian. Selain senyum tengil ternyata cowok itu bisa tersenyum iblis.

"Laura mau gak tinggal sama abang. Soal nya bunda abang pengin anak cewek. Mau ya." pinta Arvian memelas.

"Hikss, ma—mau."

Arvian memekik girang. Bahkan dengan reflek, Arvian langsung memeluk erat Ana dan Laura.

Ana mendapat pelukan tiba tiba itu melotot tajam ke arah Arvian. Merasa ditatap, Arvian melepaskan pelukan itu.

"Ekhem, maaf Re, gue reflek tadi." cengir Arvian tak berdosa.

"Modus,"

Ana langsung pergi menggandeng Laura. Cewek itu akan mengajak Laura makan siang. Arvian yang ditinggal tiba tiba pun langsung mengejar Ana.

"AYAAAANG, KOK AKU DITINGGAL MULU SII." teriak Arvian.

Teriakan Arvian mengundang anak panti menengok ke arah dia. Arvian yang merasa jadi bahan tatapan pun menyengir lebar. Lantas, dia ikut bergabung dengan yang lain untuk makan siang bersama.

Arvian sempat menghubungi keluarga nya dan menjelaskan secara rinci apa yang terjadi. Bunda Arvian yang mendengar ide putra bungsu nya itu setuju untuk mengadopsi Laura. Begitu juga dengan keluarga yang lain nya.

"Theo Adithama, CEO dari perusahaan Adithama Group yang baru saja di tinggal istri nya meninggal belum lama dan memutuskan kembali menikah atas wasiat almarhumah istri nya. Perusahaan yang berada di urutan 10 di asia tenggara. Baiklah, seperti nya kita akan bermain kecil dulu, Jalang." smirk jahat tercetak di bibir Arvian. Cowok itu akan membuat Theo menyesal telah membuang berlian berharga demi selembar sampah.

Tbc!!

Jangan lupa voment!!!

MY ASH LIFE [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang