Bab Delapan

233 44 3
                                    

Happy reading! Jangan lupa tinggalin jejak yaa❤️

Dengan takut, Bellanca menyerahkan tablet berisikan poster acara pemilihan brand ambassador kepada Galiena

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Dengan takut, Bellanca menyerahkan tablet berisikan poster acara pemilihan brand ambassador kepada Galiena. "Ba-bagaimana, Bu? Masih ada yang perlu direvisi?"

Melihat Galiena yang tak bereaksi membuat Bellanca semakin cemas. Bagaimana jika Galiena masih merasa ada yang kurang hingga tim mereka harus merevisi ke sembilan kalinya?

Galiena menatap lekat tablet itu, memeriksa kata demi kata agar tidak ada satu kesalahan pun yang terlewat. Oke, sempurna. Tidak ada salah pengetikan, gaya desain dibuat lebih modern, serta pemilihan font yang aesthetic, tapi tetap mudah dibaca.

Galiena mengalihkan pandangannya menuju wajah Bellanca. Ia terkekeh kecil. "Yang kali ini udah bagus, Ca. Enggak perlu direvisi lagi. Sekarang kamu cukup setor filenya ke tim sosial media agar mereka tetap bisa upload tepat waktu."

"Baik, Bu. Kalau begitu saya pamit," ucap Bellanca lalu membungkukkan badan memberi hormat.

"Lanca," panggil Galiena kala Bellanca hendak menutup pintu ruangannya.

Bellanca menoleh. "Iya, Bu?"

"Mengingat kamu beserta tim sudah bekerja begitu keras dalam merevisi poster, kamu bisa minta kartu kredit perusahaan ke Diego. Silakan pakai kartunya untuk makan siang bersama tim desain."

"Eh?"

"Saya harap ke depannya tim desain akan bekerja lebih keras lagi dan tentu saja tidak boleh ketinggalan arus."

"Baik, Bu. Terima kasih."

Sepeninggalnya Bellanca, Galiena menyempatkan diri untuk meregangkan otot sejenak. Merasa lebih baik, Galiena menekan tombol guna memanggil Diego masuk ke ruangannya. Tidak sampai semenit, Diego sudah berada di hadapannya.

"Iya, Bu?"

"Kamu sudah kebagian lihat poster finalnya?"

Diego mengangguk. "Sudah, Bu. Tadi sebelum ke sini, saya bertemu dengan Bellanca. Ibu memberikan izin untuk menggunakan kartu kredit perusahaan, bukan?"

"Iya, saya rasa itu setimpal dengan kerja keras mereka."

"Beruntungnya mereka berhasil menyelesaikan poster terbaik sebelum jam satu WIB. Jika tidak, kita pasti harus menunda jadwal publikasi."

"Nah, Diego. Mengingat jarak jamnya tergolong mepet, tolong pastikan semuanya tetap berjalan sesuai rencana kita. Jangan sampai membuat satu pun kesalahan dalam mempublikasinya. Saya harap kamu membantu memantau tim sosial media."

"Siap, Bu. Kalau begitu, sekarang saya pamit untuk segera ke sana."

"Semangat, Diego! Saya mengandalkan kamu," ujar Galiena seraya tersenyum tulus.

Scent of LoveDove le storie prendono vita. Scoprilo ora