Bab Tiga Puluh Delapan

156 28 25
                                    

Gimana hari Seninnya? Selalu semangat yaa! Happy reading❤️

Menyadari mereka telah rapat selama dua jam empat puluh lima menit, Galiena pun memutuskan mengakhiri rapat tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Menyadari mereka telah rapat selama dua jam empat puluh lima menit, Galiena pun memutuskan mengakhiri rapat tersebut. Setelah mengucapkan terima kasih, satu per satu karyawan inti NALA yang hadir pada rapat melangkah meninggalkan ruangan, menyisakan Galiena dan Diego.

"Bu Galie mau langsung ke atas atau mau mampir studio?"

Galiena mengernyitkan kening bingung. Seingatnya, hari ini ia tidak memiliki agenda apa pun di studio. Lantas, untuk apa ia ke studio?

Seakan dapat membaca raut wajah Galiena, Diego bersuara, "Hari ini jadwal Alankar dan Lula melakukan acara siaran langsung melalui akun sosial media NALA. Seharusnya, mereka sudah memulainya sejak setengah jam yang lalu."

"Ah iya, kamu benar. Saya kelupaan. Kalau gitu, bagaimana kita mampir sebentar?"

Diego mengangguk kemudian mempersilakan Galiena melangkah terlebih dahulu menuju studio. Sesampainya di studio, Galiena dan Diego sontak saling bertatapan. Mengapa hanya ada Lula di sana? Di mana Alankar?

"Kak Lula kok sendirian? Di mana Bang Lankar?" Lula membacakan salah satu komentar netizen.

Lula tersenyum jahil seraya membalas, "Kenapa? Kangen, ya, sama Bang Lankar? Enggak boleh, dong. Kan Bang Lankar punya gue."

Perhatian Lula sempat terbagi menjadi dua begitu ekor matanya tak sengaja menangkap sosok Galiena dan Diego yang berdiri tidak jauh darinya. Meski demikian, dia berusaha mengembalikan fokusnya pada layar ponsel. Di kolom komentar, kebanyakan netizen menyoraki sifat posesifnya.

"Haha, gue bercanda, kok. Hari ini memang jadwalnya gue sendirian. Kurang lebih sekitar satu minggu lagi, baru Bang Lankar ikutan sama gue."

"Beneran, ya, Kak Lula. Kita tunggu banget Karla live bareng."

Lula menganggukkan kepala. "Iya, tenang. Kita pasti live bareng, kok. Nah biar enggak ketinggalan infonya, jangan lupa, ya, follow akun NALA."

Mengingat sisa waktu siaran langsungnya kian menipis, Lula segera mempromosikan produk-produk NALA, terutama Citrus Butterfly. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada netizen yang sudah setia menemaninya dari awal hingga akhir siaran langsung, serta berterima kasih akan dukungan yang mereka berikan.

Terakhir, Lula tersenyum manis sembari melambaikan tangannya.

"Selamat siang, Lula," sapa Galiena.

"Siang, Bu Galie, Pak Diego."

Walau lidah Galiena sangat gatal ingin menanyakan keberadaan Alankar, Galiena mencoba menahannya sementara waktu. "Gimana livenya? Lancar?"

"Lancar, Bu Galie. Cuma tadi pas awal sempet bingung gugup gitu, soalnya yang nonton banyak banget, bahkan melebihi jumlah penonton live di akun saya."

Scent of LoveWhere stories live. Discover now