Bab Dua Puluh Dua

204 38 13
                                    

Happy reading, jangan lupa tinggalin jejak❤️
Dan di mana pun kalian berada, stay safe yaa❤️

Happy reading, jangan lupa tinggalin jejak❤️ Dan di mana pun kalian berada, stay safe yaa❤️

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Mata Gabriella membola membaca pesan masuk dari Diego. Jantungnya berdebar kencang memikirkan keadaan anak semata wayangnya saat ini. Dia tidak akan tinggal diam jika sampai ada sesuatu buruk yang terjadi pada anaknya. Dia hanya memiliki Galiena di dunia ini.

Seraya berlari mengambil tas, Gabriella berteriak kepada supir pribadinya untuk segera menyiapkan mobil. Sepanjang perjalanan, pandangan Gabriella fokus pada benda pipih yang berada dalam genggamannya.

Miris rasanya melihat komentar-komentar yang ditulis netizen. Bukannya merasa bersimpati kepada anaknya yang menjadi korban pembulian atau setidaknya mereka berdiri bersama sang korban, mereka malah merendahkan anaknya.

Mereka menganggap Galiena terlalu bodoh karena tidak bisa melawan dan hanya menuruti permintaan si pelaku pembulian. Mereka juga membawa nama NALA di kolom komentar. Mereka percaya kualitas produk NALA yang menurun disebabkan oleh Galiena. Galiena tidak becus dalam memimpin.

Gabriella memegang erat ponselnya. Dia tidak bisa membayangkan betapa sakitnya Galiena saat membaca komentar-komentar tersebut. Galiena selalu mengutamakan NALA daripada apa pun.

Gabriella tahu jika Galiena sangat tidak ingin mengecewakan ayahnya. Maka dari itu, Galiena bekerja lembur guna membuat perusahaan ayahnya tetap berjaya. Dan apa kata netizen? Anaknya tidak becus? Mereka pikir mereka siapa sampai berhak menilai anaknya seperti itu?

Persetan dengan para wartawan yang diperingatkan Diego, dia sengaja meminta sang supir menurunkannya di lobi. Dia merasa justru lebih baik jika dia bisa bertemu secara langsung dengan wartawan-wartawan itu. Dia bisa secara tegas mengumumkan bahwa dia akan membawa permasalahan ini ke jalur hukum.

"Di mana Bu Galiena? Kenapa Bu Galiena tidak muncul sendiri? Yang kami inginkan adalah Bu Galiena, bukan sekretarisnya."

Gabriella berhenti di ambang pintu melihat Diego yang dikerumuni oleh wartawan. Walau tidak terlalu jelas, Gabriella tahu Diego sedang menahan diri.

"Apa benar sosok siswi dalam video tersebut adalah Bu Galiena? Tolong jelaskan."

"Bagaimana bisa seorang pemimpin perusahaan besar malah tidak berhati-hati? Apakah dia tidak tahu ke depannya hal itu bisa berdampak pada NALA? Atau dia malah tidak peduli karena NALA merupakan perusahaan yang didirikan ayahnya, bukan dirinya sendiri?"

Baru saja Gabriella hendak berteriak dari tempatnya, Diego bersuara. "Tidak ada yang bisa saya katakan, selain Bu Galiena sedang berhalangan hadir. Dan kami memutuskan untuk menunda acara pemilihan brand ambassador sampai batas waktu yang belum ditentukan."

"Bawa Bu Galie ke sini sekarang. Kami ingin bertanya sendiri kepada Bu Galie!" teriak salah satu wartawan yang langsung diikuti oleh wartawan lainnya.

Diego menggertakkan gigi.

Scent of LoveTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon