Bab Empat Puluh Sembilan

165 30 10
                                    

Ya ampun, maaf aku lupa kalau sekarang aku lagi di Jakarta jamnya udah WIB, aku lupa atur haha. Maaf yaa telat sejam dan selamat membaca❤️

 Maaf yaa telat sejam dan selamat membaca❤️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alankar menghela napas. Ternyata Lula tidak berhasil membujuk Galiena untuk membuka blokiran tersebut. Buktinya dia masih tidak bisa melihat profil yang digunakan Galiena. Karena berpikir dia masih diblokir dan pesannya tidak akan pernah sampai, Alankar pun mengetik beberapa pesan di ruang obrolan mereka.

Alankar Jethro
Padahal gue udah minta tolong sama Lula, tapi ternyata enggak ada hasil. Bu Galie masih enggak mau kontakan sama gue

Alankar Jethro
Masa nanti gue harus lewat Lula lagi buat kasih tahu grand opening usaha ayam geprek gue?

Alankar Jethro
Tapi, boro-boro deh mikirin grand opening. Anjir, mata gue sampai sekarang masih perih gara-gara kupas bawang merah segunung

Alankar Jethro
Udah pakai kaca mata, tetep aja nangis. Jadi bingung bisa enggak, ya, buka warung geprek. Gue juga masih takut sama minyak. Gue udah perawatan susah payah, masa iya nanti ada bekas minyak nempel di kulit?

Alankar spontan melempar ponselnya kala mendengar pekikan nyaring Nylah. Dia mengusap matanya yang masih berair sebelum berucap, "Gue datang bawang. Dadah, Mata!"

Bertepatan dengan Alankar yang melangkah lunglai keluar kamar tanpa membawa ponselnya, empat pesan tersebut berhasil dikirim ke Galiena.

***

"Bu Galie." Diego menyembulkan kepala setelah mengetuk pintu.

"Iya?"

"Bu Galie matiin data ponsel, ya?"

Galiena mengernyit. "Eh?"

"Barusan Bu Fay hubungi saya, menanyakan kabar Bu Galie. Beliau juga menyampaikan kalau pesan beliau tidak bisa terkirim ke Bu Galie. Centang satu?"

Galiena lantas menepuk kening. Astaga, ia lupa jika menonaktifkan data selulernya guna menghemat baterai. Kemarin, ia ketiduran hingga membiarkan ponselnya menyala sepanjang malam. Ia juga meninggalkan cas di rumah.

"Ah, iya. Makasih infonya, Diego. Saya akan hubungi Bu Fay sekarang."

Galiena buru-buru mengaktifkan data seluler. Dan benar, Fay mengiriminya beberapa pesan. Tetapi, ada hal yang lebih menyita perhatiannya. Empat buah pesan dari Alankar. Walau penasaran, ia terlebih dahulu membuka ruang obrolannya dengan Fay.

Bu Fay
Siang, Bu Galie. Bagaimana kabar Bu Galie? Saya sangat senang mengetahui Bu Galie sudah dapat beraktivitas seperti biasa

Bu Fay
Kebetulan hari ini adalah hari ulang tahun saya dan saya tidak memiliki teman akrab untuk merayakannya, kira-kira apakah Bu Galie berkenan menemani saya mengobrol di Lilac Cafe sekitar pukul tiga sore? Tetapi jika memang tidak bisa, tidak masalah, Bu

Scent of LoveWhere stories live. Discover now