25 || Pasar Malam

56 4 0
                                    


Na, gue bingung. Kok bisa gue sesayang ini sama lo.

~Devano Alendra Demiand~

“Siapa yang mau ke taman?”

“Mola!” teriak Amora semangat dari arah bangku belakang. Duduk tepat ditengah berhimpitan dengan Scorpio dan Bram.

“Bosen,” ujar Scorpio lesu.

“Iya, bosen. Mau tempat lain.” Sahut Bram, “Mora, mau kemana?” tanya Bram mengusap pipi gembil Amora membuat bocah perempuan itu terkikik geli.

“Mola ikut aja. Yang penting sama kak Blam,” ujarnya dengan pandangan mata penuh berbinar.

“Ehem!” dehem Alendra keras. “Bram, tolong! Tolong ya tangannya jangan kegatelan gitu.”
Bram buru-buru membenarkan letak posisi duduknya. Matanya melirik Amora sekilas seraya mengulas senyuman geli. Sementara itu Amora hanya bergumam tak jelas menyanyikan lagu karangannya sendiri.

“Itu semua adik lo?” tanya Leviana.

Alendra menggeleng singkat “Adek gue Scorpio sama Amora. Kalau Bram anak temen Papah gue.”

Leviana manggut-manggut, “Adek lo lucu-lucu, ya.”

“Iya lucu kok, tapi kan nggak selucu lo kalau udah jutek sama gue,” ujar Alendra menggombal.

Leviana menahan senyum, ia berdehem singkat menggaruk alisnya salah tingkah “Dev, lo emang suka banget gombal ya? Soalnya gue kok jadi merasa jijik gitu.”

“Nggak terlalu suka-suka amat sih, cuman kan gue lagi berusaha belajar aja jadi cowok yang bisa nyenengin ceweknya melalui kata-kata.”

“Tapi, kalau cowok menggombal itu 100% nya adalah ke modusan.”

Alendra terkekeh geli, “Kalau gue beda, Na. gue anti-anti modus deh.”

Leviana mencebikkan bibirnya tak percaya dengan ucapan Alendra, “Bohong sekali.”

“Menurut lo kita kemana?” tanya Alendra tanpa melihat Leviana karena matanya focus memperhatikan jalan.

“Gimana kalau ke pasar malam aja.  Deket sini juga kok, gue yakin adek lo pada seneng kalau diajak kesana.”

“Pasar malam.” Gumam Alendra.”Siapa yang mau ke pasar malam?” seru Alendra.

“Mau!!!” teriak Scorpio, Bram, dan juga Amora bersemangat.

“Mari kita menuju pasar malam.”

“Yeyyy!”

Leviana tertawa kecil melihat betapa ributnya tiga bocah itu. Ternyata begini rasanya jika punya adik. Selama ini Leviana hanya sendirian dikarenakan Abangnya Elmero koma sudah cukup lama. Semenjak kejadian Elmero yang koma, Zeta selalu saja sibuk mondar-mandir ke rumah sakit untuk memastikan apakah anak lelaki nya itu sudah sadar atau belum. Dulu Zeta pernah mengandung, tapi karena kecerobohannya sendiri ia pun ke guguran. Dan sampai saat ini baik Zeta dan juga Joshua tidak lagi menjalankan program kehamilan. Padahal Leviana ingin sekali mempunyai adik. Minimal seperti Amora, pasti akan sangat menyenangkan. Rumah akan terasa ramai dan pastinya Leviana tidak akan merasa kesepian.

“Na, jangan ngelamun. Bantuin gue dong, nih mata gue kelilipan,” ujar Alendra memelankan mobilnya dan mengarahkan sedikit wajahnya kearah Leviana.

“Lo mau modus ya?!”

“Nggak, buruan lah ini mata gue perih banget.”
Leviana pun menuruti perintah Alendra dengan sedikit mendumel. Dengan Gerakan tak santai Leviana meniup-niup mata Alendra.

AlendraWhere stories live. Discover now