47 || Mode Sultan

47 4 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


“Kamu kira tadi itu kamu keren hah?” tanya Leviana sarkas. Ia menghela napas pelan kala memperhatikan Alendra yang sedang sibuk membersihkan lukanya sendiri terlihat begitu kesusahan. Leviana sama sekali tidak berbiat untuk membantu, ia masih kesal dengan Tindakan Alendra di sekolah nya tadi.

“Keren? Nggak ah, biasa aja. Lagi pula aku emang udah keren kok.” Balas Alendra tak acuh.

Leviana memutar bola matanya jengah. Leviana tersenyum Ketika si penjual mie ayam mengantarkan pesanannya. Semangkok mie ayam dan dua gelas jus mangga.

“Na, padahal aku juga laper kali.”

“Ouh kamu laper?’ tanya Leviana sembari menyuapkan mie ayam nya ke dalam mulut.

“Iyalah, kamu kira kamu doang ya lapar. Suapin dong.”

“Ya seharusnya kamu udah kenyang ya, apa lagi kan tadi berantem sama Jovian kayak nya kamu ke asyikan deh. Berantem aja sana, nggak usah ngemis-ngemis minta makan sama aku.” Ketus Leviana.

Alendra membuang kapas yang sudah tak terpakai ke dalam tong sampah. Bibir cowok itu mencebik namun sedetik kemudian meringis kesakitan.

“Na.” panggil Alendra.

“Apa sih Devano! Nggak usah ganggu aku yang lagi makan ya.”

Alendra menjilat bibir bawahnya, “Aku beneran lapar lo, suapin napa.” Rajuknya manja.

Leviana menggeser duduknya sedikit menjauh dari Alendra. Tidak sadarkah Alendra jika saat ini Leviana sedang dalam mode ngambek nya? Benar-benar Alendra tak peka.

“Na, sayang. Suapin dong.” Alendra menarik lengan seragam Leviana seperti anak kecil yang merajuk minta dibelikan sesuatu. Matanya mengedip-ngedip lucu, dengan bibir mencebik membuat ekspresi selucu mungkin agar Leviana iba padanya.

Sepertinya, untuk saat ini sang leader Dirgoun sedang melupakan harga diri dan ke wibawaan nya. Entahlah, semenjak Bersama dengan Leviana. Alendra selalu saja berhasil menidurkan sang singa yang berdiam diri ditubuhnya. Namun, berbeda Ketika ia sudah Bersama dengan anak-anak Dirgoun. Pasti jiwa sang singa tak bisa dikendalikan.

“Dek, itu abangnya kenapa ya? Kok ngerengek terus udah kayak anak kecil,” ujar si penjual mie ayam dengan kurang ajarnya mengatakan bahwa Alendra seperti anak kecil.

“Apaan sih pak? Saya bukan abangnya, saya ini pacar nya.” Protes Alendra tak terima.

Si penjual mie ayam itu membulatkan mulutnya, “Ya saya kan nggak tahu, saya kira abangnya atau enggak situ adiknya. Lagian, kamu ngerengek-ngerengek gitu udah kayak bocah aja kan.”

Leviana menutup mulutnya menahan tawa, ia bahkan tersedak saking tak kuatnya menahan tawa. Leviana buru-buru meminum jus mangga nya. Sungguh sangat tidak disangka-sangka bahwa ada orang yang berani mengatai Alendra seperti bocah.

AlendraWhere stories live. Discover now