44 || Ide Gila

55 5 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Leviana masuk ke dalam ruangan serba putih itu. Terlihat seorang cowok sedang tidur pulas dengan berbagai alat medis menancap ditubuhnya.

Leviana menuju brankar tempat cowok yang sangat ia sayang, yang selalu membuatnya terasa nyaman dan aman.

“Bang El, Ana kangen,” ucap Leviana. Air matanya tak mampu lagi ditahan.

Leviana memeluk cowok itu yang sedang tertidur dengan damai. “Kenapa nggak bangun-bangun bang? Ana kangen abang. Abang bangun dong, liat Ana udah nggak nakal lagi bang. Abang tau? Ana udah serahin jabatan yang abang kasih buat Ana ke Jovian. Tapi bang, Ana rasa itu salah. Jovian malah se enaknya, bahkan Jovian sering tawuran sama geng-geng lain yang jelas-jelas dulu kalian akur. Abang bangun ya, cuman abang yang bisa mimpin Thor dengan baik.” Ucap Leviana sambil menangis. Air matanya tidak berhenti berhenti.

“Kata anak-anak Thor, kecelakaan abang sama Mamah dulu itu karena anak Dirgoun. Tapi, nggak tahu kenapa Ana malah nggak percaya itu bang. Ana tahu sendiri kalau abang berteman baik sama mereka, dan Ana juga tahu mereka semua baik. Ouh iya bang, Ana udah nggak sama Jovian. Sekarang Ana dapet cowok yang lebih dari segala lebihnya dari Jovian.”

“Dia ketua Dirgoun bang, Namanya Devano Alendra Demiand. Abang pasti kenal dia, dia cowok yang selalu bisa bikin Ana bahagia bang. Abang bangun ya, biar abang bisa ketemu sama Devano juga. Kayaknya Ana bakalan bahagia terus kalau ada Abang dan juga Devano disamping Ana terus."

“Bang, Ana cape loh ngomong Panjang lebar gini. Abang bangun ya.” Tangis Leviana semakin pecah, ia terlalu merindukan abang nya.

Leviana menghapus bekas air matanya, dan menampilkan senyuman manis nya. “Bang, Ana pulang dulu ya. Ana selalu nunggu abang loh, jangan lupa cepet bangun ya. Ana sayang abang.” Leviana pun beranjak dari ruangan itu, ia harus segera pulang agar orang tua nya tak khawatir.

***
Di satu sisi, hari ini basecamp dipenuhi anak Dirgoun karena Alendra yang sengaja mengumpulkan anak buahnya itu guna membahas perihal masalah stand bazar yang akan ia buat Bersama dengan geng nya. Sejak kemarin Jack terus saja mendesak Alendra agar untuk ikut berpatisipasi di dalam acara itu, tentu saja awalnya Alendra menolak. Namun, karena Jack yang mengancam tidak akan memberikan uang jajan penuh. Maka dengan terpaksa Alendra mengikuti kegiatan tersebut.

“Kita harus minta dana sama anak OSIS supaya kita bisa buka stand bazar kita sendiri,” ujar Alendra berdiri dihadapan semua anak Dirgoun.

“Emang butuh berapa bang?” tanya Galen.

“5 juta aja, murah kan.”

“Gila dah. Kita mau jualan apa bang dengan uang 5 juta hah? Anak osis mah moal sanggup, komo urang ge ah.” Joko menyambar cepat ikut bersuara dengan khas logat sunda nya.

“Bener-bener gila lo, Al. OSIS mana mau lah ngasih duit sebanyak itu, mentok-mentok itu ya 500 ribu an lah. Lo minta dana 5 juta emangnya kita mau jualan apa hah?!” ujar Dino.

AlendraWhere stories live. Discover now